Binjai, Sumut, 25/8 (Antara) - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan melakukan penilaian ke Kota Binjai guna menjadi pertimbangan dalam penganugerahaan Piala Wahana Tata Nugraha.
Ketua Tim Penilai dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Marwoto Heru Santoso di Binjai, Kamis, kota itu dinilai mempunyai peluang yang besar untuk meraih Piala Wahana Tata Nugraha (WTN).
Penilaian itu didasari dari komitmen Pemkot Binjai dalam menata sarana dan prasarana perhubungan yang sangat mendukung.
"Sarana dan prasarana perhubungan di daerah ini sangat mendukung meski masih diperlukan beberapa hal untuk perbaikan. Sebab berbagai syarat penilaian tahap pertama sudah dinyatakan lulus," katanya.
Namun, kata dia, seluruh laporan tim yang menilai beberapa daerah di Sumatera Utara seperti Langkat, Medan, Dairi, dan Binjai akan dibawa ke Jakarta.
Wakil Wali Kota Binjai Timbas Tarigan menjelaskan, Pemkot Binjai menyadari keberhasilan dan kelangsungan pembangunan daerah, terutama wilayah perkotaan ditentukan tata kelola pembangunan di bidang perhubungan atau lalu lintas angkutan jalan.
Apalagi Binjai sudah meraih Piala WTN sejak 2012 sampai 2015 untuk kategori kota sedang. Penilaian WTN di bidang ketertiban lalu lintas itu menjadi motivasi dalam menciptakan pengelolaan transportasi publik yang memadai, tertib dan lancar, serta beretika dan berbudaya untuk memberi kenyamanan kepada masyarakat.
"Pemkot Binjai menjadikan sarana dan prasarana transportasi sebagai prioritas pembangunan. Apalagi Binjai termasuk salah satu kawasan pengembangan Mebidangro, dan diarahkan sebagai salah satu pusat pengembangan kawasan kota satelit," katanya.
Dengan fungsi sebagai kota industri, jasa dan perdagangan, pemukiman dan pendidikan, aktivitas perekonomian di Binjai cukup tinggi yang diikuti laju mobilitas angkatan barang dan orang.
Ia menyatakan, untuk menciptakan tertib lalu lintas yang semakin modern, Pemkot Binjai merencanakan untuk menjadikan Dinas Perhubungan sebagai tempat praktek kerja lapangan (PKL) di Sekolah Tinggi Transportasi Darat Bekasi (STTD Bekasi) Kementerian Perhubungan.
Demikian juga dengan rencana pembangunan fasilitas halte guna pengoperasian angkutan umum massa berbasis jalan (BRT) dan fasilitas CCTV di berbagai persimpangan guna memantau lokasi rawan macet dan rawan kecelakaan lalu lintas.
Kadis Perhubungan Binjai Fadlan menjelaskan, pihaknya tetap melakukan upaya untuk melengkapi berbagai sarana lalu lintas, apalagi tim penilaian WTN tingkat nasional dipimpin lebih dulu mengecek kondisi lalu lintas serta sarana dan prasaranan di Binjai.
"Kekurangan pasti ada tetapi tidak fatal," ujarnya sambil tetap optimistis Piala WTN 2016 bisa diraih untuk kelima kalinya. *