Medan, 5/8 (Antarasumut) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menilai program "Siswa Mengenal Nusantara" yang digelar Badan Usaha Milik Negara dan tengah menghadirkan siswa dari Mamuju membantu mencerdaskan anak didik.
"Dengan diajak mengunjungi objek wisata, tempat bersejarah dan perusahaan BUMN, pelajar lebih cepat mengenal Sumut yang merupakan bagian dari Indonesia dan itu mencerdaskan siswa," ujar Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Arsyad Lubis di Medan, Minggu.
Dia mengatakan hal itu pada acara penutupan program "Siswa Mengenal Nusantara" 2 -7 Agustus 2016 yang dihadiri para eksekutif BUMN.
Menurut Arsyad, program itu juga diyakini akan memacu semangat belajar pelajar karena ingin juga mendapat kesempatan menjadi peserta Siswa Mengenal Nusantara yang digelar BUMN setiap tahun memperingati HUT BUMN.
Arsyad meminta pelajar Mamuju bisa menjadikan Sumut sebagai contoh indahnya "pelangi" karena meski beragam suku dan agama, tetapi tetap kompak/bersatu.
"Program `Siswa Mengenal Nusantara` yang dinilai membantu pemerintah meningkatkan mutu pendidikan di tengah keterbatasan pemerintah memenuhi sarana dan prasarana di sekolah harus benar-benar dimanfaatkan siswa," katanya.
Pada acara penutupan itu, tiga orang siswa yakni Putri dan dua siswa lainnya yakni Fadel dan M Nur Fadli mempresentasikan resume kunjungan mereka selama di Sumut.
Para siswa itu mengaku senang dan merasa kurang lama di Sumut karena ternyata daerah itu banyak objek wisata dan bangunan bersejarah yang bisa dijadikan menambah pengetahuan.
Deputi GM Departement Operation and Civil Inalum, Antony O Sigalingging, menyebutkan, tahun 2016, Inalum dibantu PTPN IV dan Kawasan Industri Medan yang menjadi penanggung jawab program BUMN Hadir Untuk Negeri, telah membawa siswa Mamuju melihat objek wisata, sejarah dan melihat operasioanal sejumlah BUMN.
Setelah di Batubara, siswa ke Danau Toba, Simalungun, Kebun Binatang Siantar. Masjid Raya dan Istana Maimon, Medan.
Siswa itu juga melihat operasional pabrik Inalum dan PT.Perkebunan Nusantara IV.
"Inalum berharap, peserta bukan hanya menikmati jalan-jalan termasuk naik pesawat Garuda, tetapi belajar dan mengenal kebudayaan dan lainnya di Sumut yang menjadi salah satu provinsi di Indonesia," katanya.
Antony menegaskan, suara orang Sumut memang kuat atau keras, tetapi hatinya lembut dan baik yang ditandai dengan damainya kehidupan beragama dan bersuku di daerah itu.
"Kasus di Tanjungbalai (pembakaran vihara akibat protes etnis Tionghoa atas suara adzan) belum lama ini hanya kekhilafan," katanya.
Sementara Senior Manager Human Capital and General Affairs Region Sumatera Garuda Indonesia, La Padmanaba Agus D, mengatakan, dengan mengenal Sumut, para siswa bisa mencintai dan ikut mempromosikan Sumut dalam segala bidang.
"Siswa Mamuju mungkin sudah bisa memilih USU (Universitas Sumatera Utara) sebagai salah satu pilihan untuk kuliah," katanya.
La Padmanaba Agus menegaskan, program Siswa Mengenal Nusantara bukanlah murah, tetapi tetap dilakukan BUMN sebagai komitmen turut serta mencerdaskan anak bangsa.
"Jadi peserta harus memanfaatkan program Siswa Mengenal Nusantara untuk belajar tentang keragaman budaya Indonesia dan menjadi motivasi untuk menjadi penerus yang memajukan bangsa dan negara," katanya.