Tapanuli Selatan, 20/5 (Antarasumut)- Tanggul saluran irigasi Pulo Godang, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan hancur dihantam banjir akibatnya lebih 500 Hektare sawah terancam kekeringan.
Plt Pekerjaan Umum Malik Assalih
saat meninjau tanggul hancur tersebut mengatakan saluran tersier yang hancur itu saat bersamaan banjir melanda wilayah itu pada, Senin dini hari 16 Mei 2016.
"Apabila tanggul 300 dari seribu meter lebih ini tidak cepat diperbaiki kita khawatir ratusan lahan persawahan masyarakat terancam kekeringan," katanya disela sela meninjau tanggul hancur, Kamis (19).
Tanggul tersebut persis berada di daerah pinggiran aliran sungai Batangtoru, sungai terbesar di Tapanuli Selatan.
"Saat kejadian hujan merata dengan cukup derasnya sehingga sungai Batangtoru meluap dan menghantam tanggul irigasi tersier tersebut," katanya.
Tidak saja irigasi, bahkan lahan perkebunan sawit milik masyarakat sekitar sepanjang 600 meter juga amblas dan hanyut bersama derasnya air.
Ironisnya lagi padi yang lagi menguning tinggal menunggu hari untuk dipanen milik masyarakat Pulo Godang juga korban 'amukan' sungai Batangtoru.
"Padi sawah yang dihantam banjir itu diatas lahan lebih kurang 2 ribu meter," katanya.
Atas kejadian tersebut PU akan melaporkan hasil monitoringnya kepada Bupati Tapanuli Selatan Syahrul M.Pasaribu.
"Idealnya untuk mengantisipasi erosi harus dipasang bronjong, saluran Sungai Batangtoru diluruskan dan pemasangan plat beton pengganti tanggul hancur bisa secepatnya diperbaiki mengantisipasi agar lahan persawahan khusus Pulo Godang tidak mengalami kekeringan," katanya.