Serang (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Banten pada Selasa menyatakan tiga bocah sekolah dasar yang terseret arus Sungai Irigasi Baros, Kabupaten Serang ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Banten Hairoe Amir menyebut para korban adalah M. Rival (11) dan Mahesa (11) dari Kampung Sindangmandi, serta Eka Julianti (8) dari Kampung Kerosok.
"Pada Senin pukul 14.00 WIB korban Eka Julianti berhasil ditemukan oleh Tim SAR sejauh 800 meter dari lokasi kejadian dalam keadaan meninggal dunia dan langsung dibawa ke rumah duka," ujar Hairoe dalam keterangannya di Serang.
Kemudian dua korban berikutnya ditemukan pada pagi di pencarian hari kedua.
"Pencarian hari kedua pukul 07.45 WIB Tim SAR kembali menemukan korban kedua atas nama Mahesa sejauh 1,9 kilometer dari lokasi kejadian perkara dalam keadaan meninggal dunia dan langsung dibawa ke rumah duka," ujar dia.
Selanjutnya, pada pukul 08.16 WIB Tim SAR kembali menemukan korban ketiga yakni M. Rival sejauh 3,9 kilometer dari lokasi kejadian di Kampung Panunggulan, Desa Baru dalam keadaan meninggal dunia dan langsung dievakuasi ke Puskesmas Baros.
"Dengan ditemukannya seluruh korban maka operasi SAR diusulkan untuk ditutup dan unsur-unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," ujar dia melanjutkan.
Sebelumnya, Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Banten melaporkan tiga bocah sekolah dasar terbawa arus Sungai Irigas di Kecamatan Baroos, Kabupaten Serang, Senin (9/12).
Kejadian tersebut berawal saat ketiga korban baru pulang sekolah melewati jembatan yg terendam air di belakang SMPN 1 Baros.
"Kemudian ketiga korban terpeleset dan terjatuh ke Sungai Irigasi Baros kemudian terbawa arus," ujar Al Amrad.
Kansar Banten menerima info pada pukul 10.56 WIB dan memberangkatkan tim rescue untuk pencarian.
Pencarian terhadap tiga korban dilengkapi palsar air, aqua eyes untuk pencarian di sungai irigasi dan drone thermal untuk pemantauan via udara.