Medan, 18/4 (Antara) - Majelis Ulama Indonesia Kota Medan mengusulkan Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menjadi lokasi pusat pengamatan hilal dalam menentukan awal Ramadhan di daerah itu.
"Lokasi pengamatan di Observatorium Ilmu Falak (OIF) UMSU di lantai tujuh gedung pascasarjana itu cocok sebagai lokasi pusat pengamatan hilal, karena selain posisinya strategis juga dilengkapi dengan peralatan pengamatan yang lengkap dan canggih," kata Ketua Dewan Fatwa Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan KH Zulfiqar Hajar di Medan, Senin.
Ia mengatakan, peralatan yang terdapat di OIF Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) terbilang sangat lengkap dan canggih yang memungkinkan untuk menghasilkan pengamatan lebih baik.
Ketersediaan teknologi untuk pengamatan fenomena di luar angkasa yang terbilang modern itu diharapkan mampu menghasilkan rumusan untuk mempersatukan pandangan terkait penentuan awal Ramadhan.
"Saya sudah melihat langsung berbagai peralatan yang dimiliki OIF UMSU, sangat lengkap dan menurut saya ini bisa menjadi satu solusi untuk menjawab berbagai persoalan keumatan, diantaranya tentang penentuan awal Ramadhan juga penentuan arah kiblat masjid," katanya.
Ia berjanji akan mengajukan usulan ke Pemkot Medan agar lokasi pusat pengamatan awal penentuan Ramadhan tidak lagi di hotel.
Untuk itu dia akan mengajak pihak terkait antara lain, Kementerian Agama dan Pengadilan Agama untuk bersama meninjau kembali fasilitas OIF UMSU.
Sementara itu, Rektor UMSU Dr Agussani mengatakan, pihaknya siap menerima dan memfasilitasi pertemuan ulama dengan instansi terkait dalam rangka pengamatan dan penentuan awal Ramadhan di kampus pascasarjana di Jalan Denai Medan.
Sejak awal, fasilitas dan peralatan yang dimiliki OIF UMSU juga ditujukan bukan hanya untuk riset ilmu pengetahuan, melainkan juga untuk kegiatan keumatan.
Sebelumnya, OIF UMSU juga telah menggelar berbagai kegiatan antara lain, pengamatan gerhana matahari yang cukup mendapat perhatian masyarakat Kota Medan dan dari daerah.
Saat itu, UMSU memberikan kesempatan kepada masyarakat menggunakan fasilitas teleskop yang ada serta membagikan kaca mata khusus melihat proses gerhana matahari.
"OIF UMSU juga sering mendapatkan kunjungan dari siswa sekolah dasar sampai menengah yang ingin belajar sekaligus mengamati langsung tata surya," katanya.
Sedangkan Kepala OIF UMSU Dr Arwin Juli Rakhmadi Butarbutar menambahkan, pihaknya juga sering menerima dan membantu dalam penentuan arah kiblat masjid di Medan.
"Penyimpangan satu derajat saja kiblat masjid, bisa mengubah jarak mencapai 70 kilometer dari ka`bah," katanya.
Ia mengatakan, peralatan yang dimiliki OIF UMSU dalam rangka pengamatan tata surya terbilang cukup lengkap dan canggih untuk saat ini.
Bukan cuma teleskop, OIF UMSU juga menyiapkan peralatan tradisional yang peernah digunakan masyarakat zaman dulu berkenaan dengan ilmu falak sebagai bahan pembelajaran untuk masyarakat.
Observatorium Ilmu Falak UMSU Diusulkan Jadi Pusat Pengamatan Hilal Ramadhan
Senin, 18 April 2016 21:21 WIB 5261
Saya sudah melihat langsung berbagai peralatan yang dimiliki OIF UMSU, sangat lengkap dan menurut saya ini bisa menjadi satu solusi untuk menjawab berbagai persoalan keumatan, diantaranya tentang penentuan awal Ramadhan juga penentuan arah kiblat mas