Batubara, 12/3 (Antara) - Pengerjaan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara, banyak melibatkan tenaga kerja lokal karena dinilai memiliki kenerja cukup baik dan penuh tanggung jawab.
"Hampir mencapai 80 persen tenaga kerja pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung ini adalah putra daerah dari Kabupaten Batubara, sisanya dari Pulau Jawa dan lainnya," kata General Manajer Pelindo 1 Kuala Tanjung Agus Deritanto di Kuala Tanjung, Sabtu.
Diikutsertakannya pekerja lokal tersebut, menurut dia, berdasarkan pertimbangan yang cukup matang, dan juga bagian dari memberdayakan masyarakat di daerah itu untuk ikut memiliki rasa tanggung jawab mengenai pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung yang cukup besar.
"Kita juga mengajak masyarakat setempat agar ikut memiliki dan menjaga keamanan, serta ketertiban pengerjaan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung itu," ujar Agus.
Ia menyebutkan, selama empat bulan pengerjaan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung itu, tidak ada hal-hal yang merugikan ditemui di lapangan, misalnya kehilangan bahan material atau adanya kerusakan proyek tersebut.
"Mudahan-mudahan pengerjaan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung yang berada di Pantai Timur Sumatera itu dalam keadaan aman, berjalan lancar, dan tidak ada masalah," katanya.
Selain itu, kata dia, para pekerja pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung juga tidak ada yang mengalami korban jiwa, karena hanya luka-luka ringan.
Para pekerja di Pelabuhan Kuala Tanjung itu juga harus mengikuti peraturan dan disiplin yang berlaku, sehingga tetap tercipta keharmonisan, dan kebersamaan yang melaksanakan tugas di lapangan.
"Rasa kekeluargaan dan kekompakan tetap dijalin bagi para pekerja, sehingga pelaksanaan pengerjaan pembangunan pelabuhan tersebut dapat selesai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan," kata Agus.