Batubara, 12/3 (Antara) - Pelabuhan Kuala Tanjung di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara yang dibangun PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) memiliki fasilitas trestle sepanjang 2,7 km atau hampir sama dengan yang terdapat di Liberia.
"Panjang pelabuhan di Liberia sebagai sebuah negara di pesisir barat Afrika mencapai 2,8 km dan hanya sedikit berbeda dengan Pelabuhan Kuala Tanjung," kata General Manajer Pelindo I Kuala Tanjung Agus Deritanto di Kuala Tanjung, Sabtu.
Sedangkan pelabuhan terpanjang di dunia, menurut dia, terdapat di Dubai sebagai salah satu dari tujuh emirat dan kota terpadat yang ada di negara Uni Emirat Arab.
"Panjang pelabuhan di Dubai mencapai 3,3 km dan letaknya berada di sepanjang pantai selatan Teluk Persia," kata Agus.
Ia menyebutkan, Pelabuhan Kuala Tanjung yang berada di pantai timur Sumatera itu juga memiliki dermaga memiliki sepanjang 500 meter, container yard dengan kapasitas 500.000 TEUs dan kedalaman kolam 14-17 mLWS.
Pelabuhan Kuala Tanjung akan dikembangkan sebagai "Industrial Gateway Port" yang mengintegrasikan pelabuhan dengan kawasan industri.
Bahkan, PT Pelindo 1 terus bekerja keras untuk merampungkan pengerjaan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung agar dapat selesai dengan waktu yang telah ditentukan.
Pada peristiwa kabut asap akibat kebakaran hutan yang terjadi di Provinsi Riau pada September-Oktober 2015, pengerjaan pemancangan tiang bangunan yang dilakukan di tengah laut sempat sedikit terganggu.
Namun, hal tersebut tidak ada istilah penghentian pengerjaan pembangunan pelabuhan yang berada di kawasan Kuala Tanjung itu. "Para pekerja terus melaksanakan aktivitas seperti biasa dengan mengerjakan yang lainnya," katanya.
Agus menambahkan, dengan melaksanakan pekerjaan pembangunan pelabuhan kebanggaan bagi masyarakat Sumatera Utara itu, terbukti selama empat bulan progresnya telah mencapai 42 persen.
"Tahap I untuk Terminal Multipurpose ditargetkan selesai dibangun pada akhir tahun 2016," kata Agus didampingi Direktur Operasional PT Prima Multi Terminal.