Medan, 4/3 (Antara) - Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2016 menargetkan menyuluh 6.400 kelompok mandiri dan 60.000 kelompok perikanan atau sebanyak 600.000 orang untuk peningkatan kelas kelompok masyarakat di sektor itu.
"Untuk mencapai target itu, maka terus dilakukan penyuluhan dan termasuk sosialisasi norma standar prosedur kriteria koperasi perikanan," ujar Kepala Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Endang Suhaedy di Medan, Jumat.
Dia mengatakan itu pada cara penutupan Bimbingan Teknis Pendampingan Peningkatan Kelas Kelompok Pelaku Utama Perikanan yang dimuali sejak tanggal 2 Maret dan diikuti 40 orang penyuluh perikanan dari 38 kabupaten/kota pada 10 provinsi regional Sumatera.
Endang menjelaskan, program itu digelar mengingat kinerja penyuluhan di sekltor kelautan dan perikanan salah satunya diukur dari kemandirian kelompok masyarakat pelaku utama/usaha sektor tersebut.
Sementara kemandirian kelompok masyarakat pelaku utama/usaha kelautan dan perikanan diukur melalui meningkatnya kemampuan kelas kelompok.
"Artinya kelompok kelas pemula meningkatkan kemampuannnya menjadi kelas kelompok madya dan naik lagi menjadi kelas kelompok utama," katanya.
Menurut dia, kemampuan dna peningkatan kelas kelompok itu sangat penting karena golongan itu yang akan mendapat manfaat/sasaran dari setiap program bantuan yang diberikan Kementerian Kelautan dan Perikanan," kata Endang.
Salah satu bantuan program Kementerian Kelauatan dan Perikanan adalah pengadaan 3.345 kapal bagi koperasi nelayan.
Kepala Badan Pelaksana Koordinasi Penyuluhanan (Bakorluh) Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Sumut, Bonar Sirait
mengatakan, tenaga penyuluh untuk sektor kelautan dan perikanan sangat perlu ditingkatkan jumlah dan kualitasnya mengingat Sumut memiliki potensi besar di sektor kelautan dan perikanan.
Penyuluh yang banyak dan berkualitas, kata dia, diharapkan bisa mendorong nelayan mendapatkan kehidupan yang lebih sejahtera,
Nelayan akan diajarkan bagaimana mendapatkan tambahan pendapatan dengan melakukan kegiatan usaha di luar mencari ikan ke laut baik dengan cara budi daya ikan dan lainnya atau bercocok tanam.
Di Sumut, kata dia, ada 260an kelompok nellayan budi daya dan itu akan didorong menjadi kelompok koperasi agar bisa mendapat kapal ikan yang ditargetkan pemerintah tahun 2016 sebanyak 3.345 kapal.