Medan, 24/2 (Antara) - Kendala di bidang irigasi untuk mendukung sektor pertanian di Kabupaten Langkat dan Kota Binjai perlu mendapatkan solusi dari Dinas Pertanian Sumatera Utara.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Dinas Pertanian Sumut di Medan, Rabu, anggota Komisi B DPRD Sumut Roby Anangga mengatakan kendala dalam irigasi menyebabkan pertanian di Langkat dan Binjai kurang maksimal.
Kendala yang dihadapi petani di dua daerah itu cukup berbeda tetapi berkaitan dengan dukungan pengairan untuk menunjang keberhasilan dalam bercocok tanam.
Di Langkat, ketersediaan air cukup banyak tetapi tidak dapat disalurkan ke lahan pertanian masyarakat karena ketiadaan saluran irigasi.
Ia mencontohkan fenomena yang terjadi di kawasan Pasar Rawa, Kecamatan Gebang dengan adanya potensi sumber air di sekitar sawah.
Namun, disebabkan tidak adanya saluran irigasi, keberadaan air tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah di wilayah itu yang mencapai sekitar ribuan hektare.
Sedangkan kendala dalam pertanian di Binjai berupa kesulitan air sehingga petani di daerah itu sering menerapkan pola tadah hujan.
Dinas Pertanian Sumut diharapkan dapat mengambil kebijakan dengan membuat sumur bor agar lahan pertanian di Binjai bisa mendapatkan pengairan.
"Karena kurang air, banyak petani yang mengalihkan lahannya menjadi kebun," kata politisi Partai Hanura itu.
Kepala Dinas Pertanian Sumut Aspan Sofian Batubara megatakan kendala di bidang pengairan di Kecamatan Gebang itu sudah disampaikan ke Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 untuk segera ditangani.
Sebagai langkah awal, ketiadaan saluran irigasi tersebut dapat diatasi dengan penyiapan pompa guna mengalirkan air ke lokasi yang dituju.
"Di Kepulauan Nias, cara seperti itu sudah dilakukan," katanya.
Pihaknya mendapatkan informasi jika Kementerian PU dan Perumahan Rakyat melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 sudah membuat desain pembangunan irigasi untuk yang mampu mengairi 10 ribu hektare sawah di Langkat, termasuk di Kecamatan Gebang.
Perbaikan dan pembangunan saluran irigasi itu bagian dari program Kementerian Pertanian untuk mendukung peningkatan produksi pertanian nasional.
Untuk merealisasikan program tersebut, Kementerian Pertanian telah menyiapkan anggaran sebesar Rp5 triliun yang pengerjaannya dilakukan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat.
Mengenai pembuatan sumur bor untuk mengatasi kekurangan sumber air di Binjai, dapat dilaporkan ke pemda setempat.
"Itu dapat dilakukan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dialoksikan ke kabupaten/kota," ujar Aspan. ***3***
(T.I023/B/A043/A043) 24-02-2016 19:29:14
