Padangsidimpuan 11/2 (Antarasumut)- Pemerintah kota (Pemko) Padangsidimpuan sejak Januari 2016 inflasinya hanya sebesar 0,72 Persen (mtm) lebih rendah dari inflasi Sumatera Utara sebesar 0,88 Persen (mtn).
Seperti itu yang disampaikan Mohammad Junaifin Kepala Bank Indonesia (BI) Sibolga saat mengadakan Rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Padangsidimpuan, Kamis, saya mengapresiasi Kota Padangsidimpuan karena sejak Januari 2016 inflasinya hanya sebesar 0,72 Persen (mtm) lebih rendah dari inflasi Provinsi Sumatera Utara sebesar 0,88 Persen (mtn). Kondisi ini diharapkan dapat di pertahankan keberadaannya kedepan.
Ia juga menambahkan relatif tingginya inflasi di Kota padangsidimpuan disebabkan oleh kenaikan harga volotile food yang bersumber dari kenaikan harga sub kelompok bumbu-bumbuan dan harga sub kelompok ikan segar.
Terjadinya inflasi bulan Januari 2016 juga menyebabkan laju inflasi tahunan kota Padangsidimpuan sebesar 2,71 persen (yoy). Namun dengan demikian secara komulatif hingga bulan Januari 2016 inflasi kota Padangsidimpuan 0,72 persen (ytd). Sehingga perkembangan inflasi di kota Padangsidimpuan masih dalam target sasaran Nasional 4+1 Persen, tambahnya.
Untuk mempertahankan kondisi inflasi daerah kota Padangsidimpuan ini harus ada kerjasama yang baik dari instansi terkait apakah itu dinas pertaniannya, ketahanan pangannya maupun perindagnya sendiri. Harapan inflasi sepanjang tahun 2016 dapat dijaga dengan baik sehingga pencapaian targetnya lebih baik.