Medan, (Antara) - Industri makanan di Sumatera Utara tetap diminati investor ditandai dengan masuknya kelompok itu sebagai lima besar investasi penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri di daerah itu hingga triwulan III tahun 2015.
"Di PMA (penanaman modal asing) investasi sektor makanan tercatat di urutan keempat terbesar, sementara di PMDN (penanaman modal dalam negeri) berada pada posisi ketiga," ujar Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumut Purnama Dewi di Medan, Minggu.
Investasi industri makanan tercatat sudah mencapai Rp1,211 triliun dari total penanaman modal di PMA yang hingga triwulan III mencapai Rp11,749 triliun.
Sementara pada PMDN, sektor itu menyerap investasi sebesar Rp351,502 miliar dari total penanaman modal yang mencapai Rp3,097 triliun.
Menurut dia, besar dan terus naiknya investasi di kelompok industri itu didorong potensi jumlah penduduk yang banyak dan konsumsi yang juga terus meningkat.
Adapun investor yang banyak berkecimpung di bisnis industri makanan itu mulai Malaysia, Singapura, Jepang, hingga Republik Rakyat Tiongkok.
"Pemprov Sumut memang terus mendorong investasi di berbagai jenis industri dengan tujuan untuk menyerap lebih banyak pemodal, pembangunan, dan tenaga kerja," katanya.
Ketua Kadin Sumut Ivan Iskandar Batubara mengatakan, tertariknya asing dan pemodal dalam negeri di industri makanan mengacu pada potensi jumlah penduduk dan daya konsumsi/beli.
"Penduduk Sumut yang cukup besar dan perekonomian yang bagus membuat Sumut memang jadi incaran," katanya.
Kadin, ujar Ivan, memang berharap investasi semakin besar di Sumut sehingga bisa menekan impor.
"Kalaupun investasi asing, tetapi dengan investasi di dalam negeri, banyak manfaat yang diperoleh Sumut mulai penyerapan tenaga kerja, pajak, dan dampak positif pembangunan lainnya," katanya. ***3***