Langkat, Sumut, 25/11 (Antara) - Sebanyak 1.000 pelajar di Kabupaten Langkat memecahkan rekor MURI dengan menampilkan tepak sirih terbesar dan terbanyak di Indonesia dalam peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI tingkat Sumatera Utara di Alun-alun Amir Hamzah, Rabu.
"Hari Guru kali ini kita lakukan pemecahan rekor tepak sirih terbesar dan terbanyak," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Langkat Sujarno di Stabat.
Menurut Sujarno, pemecahan rekor MURI untuk tepak sirih terbesar dan terbanyak itu dilakukan oleh para siswa SMP dan SMA sederajat yang ada di Langkat dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-70.
Tepak sirih adalah sebuah benda atau perangkat yang terbuat dari kayu atau besi berbentuk petak yang berisi sirih, tembakau, pinang, kapur, garam, permen, dan ramuan lain.
Kemudian alat berupa "kacip ketur" dan "gobek" yang biasanya disajikan bagi tamu atau undangan pembesar negara atau tokoh penting termasuk juga dalam meminang pengantin, pernikahan, atau sunatan.
Tamu yang ditawari tepak sirih biasanya akan mengambil salah satu makanan yang ada di dalam tempat itu untuk dimakan.
Penghidangan tepak sirih tersebut merupakan tradisi etnis Melayu dan sangat melekat bagi etnis yang mayoritas ada di Kabupaten Langkat.
Adapun pihak menerima rekor MURI adalah Bupati Langkat Ngogesa Sitepu dan Pelaksana Tugas Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi dengan keberhasilan menampilkan sirih terbesar berukuran panjang 3,1 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi 1,8 meter.
Sujarno juga menjelaskan, rekor MURI selanjutnya berupa tepak sirih terbanyak yang pernah dibuat dalam satu acara dengan jumlah 1.000 tepak.
Yayasan MURI telah mencatatkan dua rekor tersebut dengan nomor registrasi 7026 dan 7027.
Sementara itu berdasarkan data yang ada, pemecahan rekor MURI yang dilakukan di Langkat tersebut sudah berlangsung selama tiga kali yang dimulai tahun 2007 ketika Langkat dipimpin Bupati Syamsul Arifin. ***4***
(T.KR-IFZ/C/I023/I023) 25-11-2015 19:40:08