Medan, 11/11 (Antara) - Pemerintah Kota Medan terus berupaya meningkatkan fasilitas kesehatan di beberapa puskesmas di daerah itu, diantaranya menambah klinik paru di Puskesmas Tegal Sari Medan Area, dalam upaya meningkatkan layanan kepada masyarakat.
"Kami memberikan apresiasi Yayasan Budha Tzu Chi yang turut merenovasi Klinik Paru di Puskesmas Tegal Sari I Medan Area. Penambahan fasilitas kesehatan di puskesmas-puskesmas memang sudah menjadi program Pemkot Medan," kata Penjabat Wali Kota Medan Randiman Tarigan, Rabu.
Ia mengatakan, Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan global, meskipun program pengendalian TB di Indonesia dengan strategi Dots telah berhasil mencapai target pembangunan milenium (MDG`s).
Namun beban ganda akibat meningkatnya kasus TB Resisten obat dan epidemi HIV mempengaruhi peningkatan kasus TB sehingga perlu adanya penguatan pengendalian TB dengan strategi Dots pada semua fasilitas kesehatan terutama di puskesmas.
"Dengan adanya Klinik Paru ini diharapkan dapat melayani secara prima khususnya kepada penderita paru, dan klinik ini tidak pengobatan saja tetapi juga menjadi simpul informasi mengenai TB bagi masyarakat," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Usma Polita Nasution mengatakan, kegiatan Pencegahan Pengobatan Tuberkulosis (P2TB) sudah menuju pencapaian target program.
Penemuan penderita TB di Kota Medan dari tahun ke tahun terus meningkat, dan untuk pasien TB Resisten obat sampai dengan Oktober 2015 di Kota Medan ada 104 kasus.
Disadari masih ada kasus TB yang luput dari jangkauan atau yang belum dapatkan laporan, untuk itu dibutuhkan kerja keras dan kerja sama semua pihak untuk menemukan dan mengobatinya secara tuntas.
"Untuk pengembangannya dipandang perlu peningkatan pelayanan TB di Puskesmas Sukaramai berupa renovasi gedung yang memenuhi standard pelayanan TB bekerja sama dengan Yayasan Budha Tzu Chi," katanya.
Menurut dia, penanggulangan TB tidak bisa dilakukan oleh satu institusi saja, tetapi harus melibatkan semua pihak yang saling berkaitan.
"Berkembangnya permasalahan TB seperti TB-HIV, TB dengan diabetes melitus dan TB resisten obat sangat memerlukan koordinasi dan kerja sama antara sesama sarana kesehatan yang melayani pasien TB," katanya.***4***
Nurul H
(T.KR-JRD/B/N005/N005) 11-11-2015 15:26:03