Medan, 3/4 (Antarasumut) - Pemerintah Kota Medan akan menganggarkan dana pembangunan sekolah untuk anak Autis, dalam upaya mewujudkan Kota Medan sebagai kota peduli Autis atau anak berkebutuhan khusus lainnya.
"Setelah itu juga secara bertahap akan disiapkan fasilitas umum lainnya untuk anak-anak penyandang Autis. Untuk itu diharapapkan kerja sama semua pihak terutama para peduli anak Autis di Kota Medan," kata Wali Kota Medan, Jumat.
Ia menyampaikan itu saat membuka peringatan Hari Anak Autis sedunia tahun 2015, dirangkai dengan acara pentas dan lomba anak autis yang dipusatkan di halaman Istana Maimon Medan.
Ia mengatakan anak-anak berkebutuhan khusus merupakan anugerah yang sangat indah diberikan oleh Allah SWT, karena mereka telah membukakan mata semua pihak bahwa kekurangan bukanlah sesuatu yang harus diratapi, melainkan potensi yang tak ternilai harganya.
Fakta membuktikan bahwa anak berkebutuhan khusus itu adalah bagian dari generasi emas yang populasinya cukup banyak, jika potensi mereka dioptimalkan sesuai bidangnya masing-masing, ia optimis Kota Medan akan berjaya menjadi kota kompetitif.
"Autisme merupakan keadaan anak sejak lahir tidak mampu membentuk hubungan sosial atau berkomunikasi lancar dengan lingkungannya. Keadaan seperti ini bukan menjadi penghalang bagi orang tua dalam berupaya membangun komunikasi hingga membantu anak tersebut tumbuh dan berkembang," katanya.
Menurut dia, dalam suatu penelitian, menyatakan anak autis memiliki tingkat intelegensia yang rendah, namun banyak juga yang melebehi rata-rata.
Orang tua selaku pihak yang paling dekat dengan anaknya, tentunyalah harus bekerja keras untuk mengajak anak-anak ekstra emas itu agar dapat membangun relasi sosialnya dengan lingkungan serta menggali potensi diri hingga mengembangkannya dengan baik.
Tidak sedikit tokoh besar dunia telah memberikan sumbangsihnya seperti Albert Einstein, Thomas Jeferson (Presiden AS ke-3, Mozart dan tokoh lainnya) ternyata dahulunya penyandang Autis.
Sebelumnya Ketua Yayasan Aryo Projo Suryo, Asmuni Parinduri , mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada Wali Kota Medan atas antusias serta kepeduliannya terhadap anak Autis di kota itu.
"Sehingga mencanangkan Kota Medan sebagai kota peduli anak Autis yang menjadi agenda dimana pelaksanaan kegiatannya dilaksanakan setiap tahunannya di Kota Medan," katanya.
Menurut dia, tercatat sebanyak 78 persen anak-anak Autis tidak dapat bersekolah dan sekolah bagi anak-anak penyandang Autis ini beda dengan Sekolah Luar Biasa (SLB).
"Autis bukanlah kelemahan namun anak-anak Autis ini mampu berbuat dan mereka cerdas-cerdas. Mampu berbuat untuk kepentingan dirinya sendiri dan kepentingan orang lain, dan anak Autis mampu membuktikan dirinya bekerja seperti anak normal lainnya," katanya.(jrd)