Medan, 23/3 (Antara) - Neraca perdagangan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dengan Amerika Serikat masih tetap surplus meski ekspor ke negara tersebut tren menurun dampak krisis global.
"Pada Januari 2015, ada surplus sebesar 51,682 juta dolar AS dimana ekspor sebesar 83,964 juta dolar AS dan impor 32,283 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono di Medan, Senin.
Menurut dia, masih surplusnya perdagangan Sumut menggembirakan karena terjadi di tengah turunnya ekspor ke AS akibat dampak krisis global yang masih berlangsung.
Nilai ekspor Januari 2015 yang sebesat 83,964 juta dolar AS itu misalnya lebih rendah dari posisi Desember 2014 yang sudah 91,382 juta dolar AS.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumut, Ivan Iskandar Batubara menyebutkan dewasa ini memang masih terjadi penurunan ekspor dan impor akibat krisis global yang masih dirasakan.
Penurunan ekspor dan impor itu juga akibat menguatnya nilai tukar dolar AS terhadap rupiah.
"Fluktuasi dengan tren menguatnya nilai dolar AS terhadap rupiah membuat eksportir dan importir juga berhati-hati melakukan kontrak dagang maupun jual-beli langsung,"katanya.
Ada prakiraan kondisi kehati-hatian itu masih berlanjut minimal hingga semester I karena selain krisis masih juga belum pulih 100 persen, penguatan dolar AS terhadap rupiah diprediksi masih berlangsung.
Ivan menyebutkan, surplus perdagangan dengan AS itu harus dipertahankan karena perdagangan Sumut dengan beberapa negara utama lainnya seperti Malaysia, Singapura, Republik Rakyat Tiongkok dan Australia cenderung mengalami defisit.***3***
(T.E016/C/Suparmono/Suparmono)
Neraca Perdagangan Sumut dengan AS Masih Surplus
Senin, 23 Maret 2015 18:48 WIB 1123