Sidikalang, 20/11 (Antara Sumut) - Seratusan hektare sawah petani di Huta Manik Desa Pegagan Julu VII, Kecamanatan Sumbul, terancam gagal panen akibat irigasi di wilayah tersebut rusak diterjang tanah longsor pada Senin (17/11).
Keterangan yang dihimpun, Jumat, menyebutkan, sebagian saluran irigasi yang selama ini mengairi sawah di Huta Manik tertimnbun tanah longsor sehingga pasokan air ke sawah terhenti.
Kondisi tersebut membuat sejumlah lahan sawah di sekitarnya bakal mengalami kekeringan dan akhirnya gagal panen.
“Hingga saat ini, air belum dapat mengaliri sebagian besar sawah di Huta Manik," kata Pelaksana Kepala Desa Pegagan Julu VII Charles RP Sihombing.
Ia menambahkan, bencana tanah longsor tersebut tidak menyebabkan lahan dan tanaman padi petani di wilayah itu mengalami rusak.
Terkait dengan tidak berfungsinya irigasi, pihaknya bersama warga Desa Huta Manik berharap agar segera dilakukan pengalihan jaringan irigasi sehingga ancaman kekeringan pada sejumlah lahan sawah bisa diminimalisir.
"Kami juga telah melakukan kordinasi dengan Dinas PU Bina Marga dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," tambahnya.
Sementara itu,
Kepala BPBD Kabupaten Dairi Bahrim Tarigan, mengaku telah melakukan peninjauan dan analisa di lokasi kejadian.
"Akan segera dilakukan tindakan sehingga musim tanam menjelang akhir tahun ini tidak gagal," katanya. (TNA)