Langkat, Sumut, 11/11 (Antara) - Menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Kepolisian Resor Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menempatkan personil berpakaian dinas, preman, untuk mengawasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
"Kami tempatkan personil di setiap SPBU yang ada," kata Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Langkat AKBP Dwi Asmoro melalui Kepala Bagian Operasional Komisaris Polisi Irma Ginting, di Stabat, Selasa.
"Kepolisian siap melakukan aksi pengantisipasi dan penindakan terhadap para pelaku penimbunan bahan bakar, sesuai intruksi dari Kapolda agar jajaran polres di wilayah hukum Polda Sumatera Utara melakukan tindakan pengamanan jelang penaikan harga BBM," ujarnya.
Antisipasi yang dilakukan dengan menempatkan personil kepolisian berpakaian seragam dan preman di SPBU serta melakukan pembagian tugas untuk mengamankan stok BBM.
"Tiap SPBU akan kita tempatkan personil berseragam, petugas intel kita kerahkan mengecek stok BBM dan distribusi dari Pertamina, sementara itu Serse akan menindak setiap temuan penyelewengan BBM", sambungnya.
Lokasi pengawasan yang dilakukan polisi mulai dari SPBU yang ada di Jalan Lintas Sumatera mulai dari Kecamatan Stabat seperti di Desa Karang Rejo, Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Wampu di Desa Stabat Lama, di Kecamatan Hinai.
Selain itu SPBU yang berada di Kecamatan Gebang, Pangkalan Brandan, termasuk juga SPBU yang ada di Kecamatan Kuala menuju Bahorok.
Kompol Irma Ginting juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan penimbunan bahan bakar baik premium maupun solar dan pengusaha SPBU diingatkan untuk tidak bermain-main dengan bahan bakar.
Menjelang penetapan kepastian kenaikan harga bahan bakar, aksi penimbunan BBM sangat rawan terjadi. Kondisi ini kadang mempengaruhi terjadinya kelangkaan bahan bakar di SPBU.***1***
Nurul H
(T.KR-IFZ/B/N. Hayat/N. Hayat)
