Medan, (Antara) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mempromosikan langsung potensi Nias dengan membawa calon investor dari Malaysia, Turki, Belanda, Singapura, Republik Rakyat Tiongkok dan Jerman ke daerah itu yang dinilai memiliki potensi besar pada sumber daya alamnya.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan II, Provinsi Sumut, H Sabrina dalam pernyataannya dari Nias, Rabu mengatakan, Nias memiliki potensi yang luar biasa, mulai dari objek wisata, hasil laut, perkebunan dan pertaniannya sehingga Pemprov Sumut menjadikan daerah itu untuk sebagai salah satu daerah tempat investasi.
"Untuk tidak hanya terkesan bicara atau promosi tanpa bukti, Pemprov Sumut langsung membawa calon investor dari beberapa negara ke Nias itu," katanya.
Kedatangan investor asing sendiri disambut hangat para bupati dan wali kota di Nias yang semuanya juga berharap agar para pengusaha mancanegara itu berinvestasi di daerah mereka.
"Mudah-mudahan investor tertarik dan merealisasikan investasi di Nias yang diakui para pengusaha asing tersebut juga sangat berpotensi untuk dijadikan tempat penanaman modalnya,"katanya.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumut, Purnama Dewi menyebutkan, promosi daerah termasuk Nias ke investor asing dimaksudkan untuk bisa meningkatkan investasi ke Sumut.
Tahun ini, kata dia, pihaknya menargetkan bisa mencapai investasi sebesar Rp13,1 triliun.
Pada triwulan I tahun 2014, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sudah mencapai Rp1,845 triliun dimana untuk PMA sejumlah Rp1,286 triliun dan PMDN Rp559 miliar.
"BPMP optimistis target 2014 bisa tercapai mengingat di tahun 2013 realisasi investasi jauh lebih besar dari yang ditargetkan," katanya.
Dari yang ditargetkan sebesar Rp9 triliun, realisasi investasi 2013 sudah mencapai Rp13,586 triliun.
Mengutip pernyataan Walikota Gunung Sitoli, Martinus Lase, Sabrina menyebutkan, Nias memiliki kekayaan alam seperti hasil laut dan karet serta kakao.
Martinus Lase menyebutkan, hasil alam yang baru dimanfaatkan oleh masyarakat hanya 15-20 persen sehingga masih besar potensi untuk digarap investor.
Wali kota itu mengaku, sebelumnya beberapa investor seperti dari Singapura dan Perancis sudah mengunjungi Nias dan menyatakan kesiapannya juga untuk menanamkan modalnya.***2***
Nurul H
(T.E016/B/N. Hayat/N. Hayat)