Medan, 22/1 (Antara) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana membantah bahwa tenda yang akan digunakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menginap ketika mengunjungi pengungsi Sinabung di Kabupaten Karo berkelas "VVIP" seharga Rp15 miliar.
Dalam pesan yang diterima di Medan, Rabu malam, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, bantahan itu terkait adanya berbagai berita dan isu yang berkembang, terutama di sosial media yang menyebutkan Presiden Yudhoyono akan menginap di tenda VVIP seharga Rp15 miliar.
Menurut Sutopo, dalam mengunjungi pengungsi erupsi Gunung Sinabung tersebut, Presiden Yudhoyono akan menggunakan tenda posko yang biasa digunakan petugas BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Para menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II yang mendampingi Presiden Yudhoyono juga akan menginap di tenda posko yang biasa digunakan pengungsi.
Tenda yang bersifat multifungsi tersebut banyak digunakan BNPB dan BPBD di daerah yang mengalami bencana seperti di Way Ela Maluku, Mentawai, gempa Aceh, dan banjir Jakarta.
Di Way Ela, Provinsi Maluku, tenda seperti itu juga sering digunakan untuk posko, sekolah darurat, dan menampung pengungsi ketika pemberlakuan tanggap darurat banjir bandang yang terjadi di daerah tersebut.
Dalam musibah gempa dan tsunami di Provinsi Aceh, tenda seperti itu dipergunakan untuk menampung pengungsi, mushola, dan penampungan logistik.
Demikian juga dengan tanggap darurat di Yogyakarta dan Jakarta. "Jadi, tidak ada tenda VVIP di Sinabung yang akan digunakan untuk menginap Presiden," katanya.
Ia mengatakan, dalam kunjungan yang dijadwalkan mulai 23 Januari tersebut, Presiden Yudhoyono akan memimpin langsung solusi penanganan erupsi Gunung Sinabung.
"Presiden akan menginap dan melakukan rapat terbatas di tenda pengungsi yang biasa digunakan BNPB/BPBD untuk penanggulangan bencana itu," katanya. (I023)
BNPB Bantah Tenda Presiden Seharga Rp15 Miliar
Kamis, 23 Januari 2014 1:37 WIB 627