Simalungun, 11/8 (Antara) - Kecamatan Raya merupakan satu dari empat kecamatan di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara sebagai sentra penghasil gula dengan kualitas merah terbaik dan terbanyak di tanah Habonaron do Bona ini.
"Per minggu bisa mencapai empat sampai enam ton," sebut Edy Syahrul Damanik seorang pemasok gula merah untuk kebutuhan Kota Pematangsiantar, Minggu, di kios Pasar Horas yang mengaku dalam seminggu harus dua kali ke kecamatan yang berjarak 25 kilometer untuk membeli gula aren dari warga pembuat.
"Selasa dan Sabtu merupakan hari pekan bagi masyarakat Kecamatan Raya untuk memasarkan hasil pertanian. Khusus untuk gula aren, pedagang dodol di Pasar Bengkel Kabupaten Serdang Bedagai datang ke Raya," papar Edy.
Pengusaha ini menjual satu kilogram gula merah dengan harga Rp 18.000-Rp20.000, lebih murah Rp 5.000 sampai Rp6.000 dari harga sebelum puasa yang tren permintaan lebih menurun dengan persediaan barang yang cukup banyak.
"Kalau pada bulan puasa, air nira lebih banyak dijadikan gula merah daripada dibuat tuak (minuman keras khas etnik Batak) sehinga stok banyak. Karena pemilik kedai tuak lebih cepat tutup dan peminum membatasi diri untuk menghargai orang yang puasa,¿ jelas Edy.
Tokoh masyarakat Jalipad Damanik (78 tahun) menjelaskan bahan baku gula merah berasal dari pohon nira yang banyak tumbuh di perladangan warga Simalungun khususnya di kawasan atas (Simalungun atas).
¿Jarang di tanam, pohon nira tumbuh sendiri di bawa oleh musang. Musang memakan buah nira dan kotorannya yang bercampur biji buah itu menyebar ke mana musang itu pergi,¿ kata Jalipad.
Untuk mendapatkan air nira, warga harus memukul dan menyadap tangkai buah yang belum begitu tua (matang) di ketinggian lima sampai enam meter dengan wadah bambu. Air nira ini kemudian di godok di kuali besar dengan perapian dari kayu selama empat-lima jam.
Sedangkan untuk dijadikan tuak kata Jalipad, cukup dengan mengendapkan kulit pohon raru dan langsung dijual ke kedai-kedai tuak. Cara cepat memperoleh uang inilah sehingga hanya beberapa kecamatan saja yang bikin gula merah, ujarnya.
Seperti di Kecamatan Silimakuta, Silau Kahean dan Sidamanik. Hanya saja kata Jalipad, untuk hasil terbaik dan terbanyak bisa dicari di Kecamatan Raya. ***3***
(T.KR-WRS/B/M. Yusuf/M. Yusuf)