Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin meminta Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batu Gaja terus memanfaatkan sungai sebagai sumber energi karena merupakan kebutuhan dasar masyarakat.
“Sungai kita banyak, besar, kita harus bisa memanfaatkannya, termasuk untuk energi listrik, karena listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat," ujar Hassanudin, di Medan Senin.
Hassanudin mengapresiasi PLTA Batu Gajah yang mampu menghasilkan 16 Mega Watt (MW) dengan memanfaatkan aliran Sungai Wampu yang listriknya di alirkan Kabupaten Langkat dan Binjai.
Menurutnya, PLTA Batu Gajah yang mampu menghasilkan 16 Mega Watt tersebut merupakan kontribusi dalam membangun kehandalan listrik di wilayah itu serta menambah pembangkit dengan bauran energi ramah lingkungan.
"Saya berharap semakin banyak pemanfaatan sungai sebagai sumber energi. Seperti yang dilakukam PLTA Batu Gajah, yang memanfaatkan aliran Sungai Wampu untuk menghasilkan energi listrik," kata dia.
Oleh karena itu, Hassanudin meminta dinas terkait untuk menghimpun data lokasi dan sungai yang berpotensi menghasilakan energi. Hal itu, kata dia akan mempermudah investor untuk berinvestasi.
“Kita akan himpun data lokasi dan sungai mana saja yang berpotensi menghasilkan energi, baik kecil maupun besar, jadi lebih mempermudah investor, atau kita sendiri untuk membangun mikro hydro power," ujarnya.
Sementara itu, Site Manager PLTA Batu Gajah Roni Manampiring mengatakan pihaknya terus berkomitmen memperkuat kelistrikan guna meningkatkan produktivitas masyarakat.
Ia menjelaskan ketegangan yang dihasilkan sebesar 20 kV yang listriknya dialirkan daerah Kuala, Marike, Tambunan, dan Bukit Lawang.
“Ini sangat membantu kawasan wisata Bukit Lawang, yang memang membutuhkan energi besar, belum lagi masyarakat yang selama ini memang kekurangan listrik, kami harap ini bisa meningkatkan produktivitas masyarakat," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
“Sungai kita banyak, besar, kita harus bisa memanfaatkannya, termasuk untuk energi listrik, karena listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat," ujar Hassanudin, di Medan Senin.
Hassanudin mengapresiasi PLTA Batu Gajah yang mampu menghasilkan 16 Mega Watt (MW) dengan memanfaatkan aliran Sungai Wampu yang listriknya di alirkan Kabupaten Langkat dan Binjai.
Menurutnya, PLTA Batu Gajah yang mampu menghasilkan 16 Mega Watt tersebut merupakan kontribusi dalam membangun kehandalan listrik di wilayah itu serta menambah pembangkit dengan bauran energi ramah lingkungan.
"Saya berharap semakin banyak pemanfaatan sungai sebagai sumber energi. Seperti yang dilakukam PLTA Batu Gajah, yang memanfaatkan aliran Sungai Wampu untuk menghasilkan energi listrik," kata dia.
Oleh karena itu, Hassanudin meminta dinas terkait untuk menghimpun data lokasi dan sungai yang berpotensi menghasilakan energi. Hal itu, kata dia akan mempermudah investor untuk berinvestasi.
“Kita akan himpun data lokasi dan sungai mana saja yang berpotensi menghasilkan energi, baik kecil maupun besar, jadi lebih mempermudah investor, atau kita sendiri untuk membangun mikro hydro power," ujarnya.
Sementara itu, Site Manager PLTA Batu Gajah Roni Manampiring mengatakan pihaknya terus berkomitmen memperkuat kelistrikan guna meningkatkan produktivitas masyarakat.
Ia menjelaskan ketegangan yang dihasilkan sebesar 20 kV yang listriknya dialirkan daerah Kuala, Marike, Tambunan, dan Bukit Lawang.
“Ini sangat membantu kawasan wisata Bukit Lawang, yang memang membutuhkan energi besar, belum lagi masyarakat yang selama ini memang kekurangan listrik, kami harap ini bisa meningkatkan produktivitas masyarakat," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024