Anggota DPR RI Komisi XI, H Gus Irawan bersama Bank Indonesia (BI) cabang Sibolga perkenalkan penggunaan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) kepada masyarakat Mandailing Natal (Madina).
Pengenalan Qris tersebut dilaksanakan dalam diskusi publik tentang implementasi QRIS dengan tema "Menuju Masyarakat Non Tunai" di aula D’San Hotel Kelurahan Dalan Lidang, Kecamatan Panyabungan, Senin (24/7).
Qris sendiri adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR code dari BI.
Koordinator pelaksana kegiatan, Syahma Arman Pasaribu, SH menyampaikan, kegiatan itu bertujuan untuk memberikan edukasi serta pembelajaran kepada masyarakat untuk meningkatkan ekonomi di tengah masyarakat.
“Semoga diskusi publik ini bisa bermanfaat kepada masyarakat sehingga nantinya dapat meningkatkan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Madina, H Erwin Efendi Lubis, SH menyampaikan terimakasihnya kepada Bank Indonesia atas pengenalan Qris dan berharap dengan digelarnya diskusi publik itu dapat membawa manfaat bagi masyarakat.
Kepala Cabang BI Sibolga, Yuliansyah Andrian.mengungkapkan, kegiatan ini merupakan kerjasama anggota Komisi XI DPR RI, H Gus Irawan dengan Bank Indonesia.
Dalam diskusi publik itu, Bank Indonesia cabang Sibolga menjelaskan terkait apa dan bagaimana yang dimaksud dengan digitalisasi.
Dia menjelaskan QRIS adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Kata dia, munculnya digitalisasi QRIS ini lahir ketika bangsa Indonesia dalam beberapa tahun yang lalu sangat terdampak oleh wabah COVID-19, dimana munculnya digitalisasi QRIS salah satunya bertujuan untuk mengurangi wabah tersebut.
Anggota komisi XI, Gus Irawan menyampaikan, bahwa penggunaan dana non tunai ini sudah mendunia dan telah menjadi alat pembayaran yang simpel dan aman saat bertransaksi.
Maka atas dasar itulah lanjut dia, diskusi publik terkait implementasi QRIS perlu kita galakkan sehingga masyarakat dapat teredukasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Pengenalan Qris tersebut dilaksanakan dalam diskusi publik tentang implementasi QRIS dengan tema "Menuju Masyarakat Non Tunai" di aula D’San Hotel Kelurahan Dalan Lidang, Kecamatan Panyabungan, Senin (24/7).
Qris sendiri adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR code dari BI.
Koordinator pelaksana kegiatan, Syahma Arman Pasaribu, SH menyampaikan, kegiatan itu bertujuan untuk memberikan edukasi serta pembelajaran kepada masyarakat untuk meningkatkan ekonomi di tengah masyarakat.
“Semoga diskusi publik ini bisa bermanfaat kepada masyarakat sehingga nantinya dapat meningkatkan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Madina, H Erwin Efendi Lubis, SH menyampaikan terimakasihnya kepada Bank Indonesia atas pengenalan Qris dan berharap dengan digelarnya diskusi publik itu dapat membawa manfaat bagi masyarakat.
Kepala Cabang BI Sibolga, Yuliansyah Andrian.mengungkapkan, kegiatan ini merupakan kerjasama anggota Komisi XI DPR RI, H Gus Irawan dengan Bank Indonesia.
Dalam diskusi publik itu, Bank Indonesia cabang Sibolga menjelaskan terkait apa dan bagaimana yang dimaksud dengan digitalisasi.
Dia menjelaskan QRIS adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Kata dia, munculnya digitalisasi QRIS ini lahir ketika bangsa Indonesia dalam beberapa tahun yang lalu sangat terdampak oleh wabah COVID-19, dimana munculnya digitalisasi QRIS salah satunya bertujuan untuk mengurangi wabah tersebut.
Anggota komisi XI, Gus Irawan menyampaikan, bahwa penggunaan dana non tunai ini sudah mendunia dan telah menjadi alat pembayaran yang simpel dan aman saat bertransaksi.
Maka atas dasar itulah lanjut dia, diskusi publik terkait implementasi QRIS perlu kita galakkan sehingga masyarakat dapat teredukasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023