Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah setempat saat musim kemarau, sebagai dampak El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).
Kepala Dinas LHK Sumut, Yuliani Siregar di Medan, Rabu, mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa langkah antisipasi dan persiapan bersama dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) guna mengantisipasi karhutla.
"Untuk mengantisipasi kebakaran hutan, kita menginstruksikan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) KPH untuk tetap melakukan pemantauan di seluruh wilayah hutan," ujar dia.
Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pemangku kebijakan terkait untuk melakukan supervisi dan kesiapsiagaan sarana prasarana pengendalian karhutla melalui pengecekan rutin.
"Kita juga terus menjalin koordinasi dengan pihak terkait, terkhusus BPBD. Kan instruksi presiden, BPBD menjadi koordinator tim pengendali," tutur dia.
Pihaknya selama ini sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan ancaman karhutla dan pentingnya kesiapsiagaan pengendalian karhutla.
"Kita dari Dinas Kehutanan sudah banyak membentuk Masyarakat Peduli Api, kita memberi bantuan seperti racun api dan kita siagakan mobil-mobil pengendalian kebakaran hutan dan lahan di masing masing UPT," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebutkan fenomena El Nino yang semakin menguat dengan adanya Indian Ocean Dipole (IOD) menuju positif dapat memicu kekeringan di Indonesia pada musim kemarau.
Fenomena El Nino dipengaruhi oleh suhu muka air laut di Samudra Pasifik, dan Indian Ocean Dipole yang dipengaruhi suhu di Samudra Hindia, di mana keduanya terjadi bersamaan pada musim kemarau tahun ini.
"Diprediksi pada semester 2 ini dapat berdampak pada semakin berkurangnya curah hujan di sebagian wilayah Indonesia selama periode musim kemarau ini. Bahkan sebagian wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan dengan kategori di bawah normal, atau lebih kering dari kondisi normalnya," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Kepala Dinas LHK Sumut, Yuliani Siregar di Medan, Rabu, mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa langkah antisipasi dan persiapan bersama dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) guna mengantisipasi karhutla.
"Untuk mengantisipasi kebakaran hutan, kita menginstruksikan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) KPH untuk tetap melakukan pemantauan di seluruh wilayah hutan," ujar dia.
Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pemangku kebijakan terkait untuk melakukan supervisi dan kesiapsiagaan sarana prasarana pengendalian karhutla melalui pengecekan rutin.
"Kita juga terus menjalin koordinasi dengan pihak terkait, terkhusus BPBD. Kan instruksi presiden, BPBD menjadi koordinator tim pengendali," tutur dia.
Pihaknya selama ini sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan ancaman karhutla dan pentingnya kesiapsiagaan pengendalian karhutla.
"Kita dari Dinas Kehutanan sudah banyak membentuk Masyarakat Peduli Api, kita memberi bantuan seperti racun api dan kita siagakan mobil-mobil pengendalian kebakaran hutan dan lahan di masing masing UPT," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebutkan fenomena El Nino yang semakin menguat dengan adanya Indian Ocean Dipole (IOD) menuju positif dapat memicu kekeringan di Indonesia pada musim kemarau.
Fenomena El Nino dipengaruhi oleh suhu muka air laut di Samudra Pasifik, dan Indian Ocean Dipole yang dipengaruhi suhu di Samudra Hindia, di mana keduanya terjadi bersamaan pada musim kemarau tahun ini.
"Diprediksi pada semester 2 ini dapat berdampak pada semakin berkurangnya curah hujan di sebagian wilayah Indonesia selama periode musim kemarau ini. Bahkan sebagian wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan dengan kategori di bawah normal, atau lebih kering dari kondisi normalnya," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023