Untuk memastikan apakah program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk petani sudah terealisasi atau belum, Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani turun langsung ke sawah dan berdialog dengan para petani penerima KUR.
Kehadiran Bupati ke pematang sawah yang tanpa protokoler, disambut riang para petani. Mereka tak menyangkan di situasi hujan dan hari libur, Bupati turun dan bertemu dengan para petani.
Roijal Sihotang salah seorang petani penerima KUR mengaku haru saat mengetahui lahan sawahnya ditinjau langsung oleh orang namor satu di Tapanuli Tengah.
Baca juga: Capaian vaksinasi di Tapteng terus meningkat dari 46 persen menjadi 60,92 persen
“Senang dan haru Bapak Bupati berkenan meninjau lokasi persawahan saya ini. Terima kasih kami ucapkan kepada Pak Bupati yang sudah datang menyapa kami langsung di sawah ini,” ucap Roijal, Minggu (19/12).
Sedangkan menurut Rentina Matondang, dengan adanya program KUR Tani, semua kebutuhan bertani mereka dapat terpenuhi. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bakhtiar atas perhatiannya kepada para petani khususnya dalam memperjuangkan KUR Tani.
Di hadapan para petani Bupati menyampaikan, tujuan dirinya turun langsung meninjau lahan para petani, untuk memastikan program KUR Tani berjalan dengan baik di Kecamatan Sosorgadong.
“Saya turun langsung ke lahan sawah petani ini untuk meninjau bagaimana pertumbuhan padi para petani dan juga untuk memastikan program KUR Tani apakah sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan berlaku,” ucapnya.
Bupati juga menjelaskan, petani yang ikut program KUR Tani ini akan mendapatkan modal usaha pertanian secara mudah dan murah tanpa jaminan atau boroh apapun. Para petani juga mendapatkan benih bersertifikat, mendapatkan kepastian pupuk yang berkualitas, pestisida, serta mendapatkan biaya pengolahan lahan dan biaya panen dan pascapanen.
Bukan hanya itu, petani yang ikut program KUR Tani ini juga mendapatkan biaya hidup enam juta rupiah per hektare per musim tanam. Dan para petani juga dijamin oleh asuransi gagal panen oleh asuransi Jasindo.
“Jadi, saya ingin produksi para petani naik secara nyata dari yang biasa 3-4 ton per hektare, bisa naik menjadi 6-7 ton per hektare,” harap Bupati muda itu.
Untuk diketahui, Program KUR Tani di Tapteng adalah buah perjuangan Bupati Bakhtiar Ahmad Sibarani. Dalam kurun waktu dua tahun ini sudah dimulai kerja sama dengan Kementerian Pertanian, Bank BNI hingga asuransi gagal panen. Program KUR Tani ini di targerkan bisa tersalurkan kepada 20 ribu petani padi di Kabupaten Tapanuli Tengah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Kehadiran Bupati ke pematang sawah yang tanpa protokoler, disambut riang para petani. Mereka tak menyangkan di situasi hujan dan hari libur, Bupati turun dan bertemu dengan para petani.
Roijal Sihotang salah seorang petani penerima KUR mengaku haru saat mengetahui lahan sawahnya ditinjau langsung oleh orang namor satu di Tapanuli Tengah.
Baca juga: Capaian vaksinasi di Tapteng terus meningkat dari 46 persen menjadi 60,92 persen
“Senang dan haru Bapak Bupati berkenan meninjau lokasi persawahan saya ini. Terima kasih kami ucapkan kepada Pak Bupati yang sudah datang menyapa kami langsung di sawah ini,” ucap Roijal, Minggu (19/12).
Sedangkan menurut Rentina Matondang, dengan adanya program KUR Tani, semua kebutuhan bertani mereka dapat terpenuhi. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bakhtiar atas perhatiannya kepada para petani khususnya dalam memperjuangkan KUR Tani.
Di hadapan para petani Bupati menyampaikan, tujuan dirinya turun langsung meninjau lahan para petani, untuk memastikan program KUR Tani berjalan dengan baik di Kecamatan Sosorgadong.
“Saya turun langsung ke lahan sawah petani ini untuk meninjau bagaimana pertumbuhan padi para petani dan juga untuk memastikan program KUR Tani apakah sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan ketentuan berlaku,” ucapnya.
Bupati juga menjelaskan, petani yang ikut program KUR Tani ini akan mendapatkan modal usaha pertanian secara mudah dan murah tanpa jaminan atau boroh apapun. Para petani juga mendapatkan benih bersertifikat, mendapatkan kepastian pupuk yang berkualitas, pestisida, serta mendapatkan biaya pengolahan lahan dan biaya panen dan pascapanen.
Bukan hanya itu, petani yang ikut program KUR Tani ini juga mendapatkan biaya hidup enam juta rupiah per hektare per musim tanam. Dan para petani juga dijamin oleh asuransi gagal panen oleh asuransi Jasindo.
“Jadi, saya ingin produksi para petani naik secara nyata dari yang biasa 3-4 ton per hektare, bisa naik menjadi 6-7 ton per hektare,” harap Bupati muda itu.
Untuk diketahui, Program KUR Tani di Tapteng adalah buah perjuangan Bupati Bakhtiar Ahmad Sibarani. Dalam kurun waktu dua tahun ini sudah dimulai kerja sama dengan Kementerian Pertanian, Bank BNI hingga asuransi gagal panen. Program KUR Tani ini di targerkan bisa tersalurkan kepada 20 ribu petani padi di Kabupaten Tapanuli Tengah.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021