Sumber air PDAM Tirtanadi dari Wilayah Tapanuli Selatan untuk kebutuhan air minum masyarakat semakin hari kian berkurang.

Demikian Kabag Jaringan PDAM Tirtanadi Cabang Tapanuli Selatan, Malintang Harahap kepada ANTARA, Minggu (2/2).

Baca juga: Derita petani Tantom Angkola Tapsel berkepanjangan akibat tanggul jebol

Baca juga: Waspada! Tembok penahan tanah 30 meter pinggir Jalinsum di Tapsel amblas

Sumber air minum untuk kebutuhan masyarakat Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan dari mata air Sigumuruh sekitar 400 pelanggan misalnya, tercatat berkurang 2,7 liter per detik.

"Dibanding pada tahun 1973 sumber debit air Sigumuruh tercatat 7 liter per detik, sekarang (2019-2020) tinggal 4,3 liter per detik," ujarnya.

Baca juga: Ini nama 24 karyawan PT. MIR yang rumahnya terbakar di Tapsel

Sumber air kebutuhan sekitar 11 ribu pelanggan warga Kota Padangsidimpuan dari daerah Desa Sisundung, Tapanuli Selatan juga kedepan dia sedikit merasa khawatir.

"Normalnya dengan jumlah 11 ribu pelanggan minimal debitnya 250 liter per detik. Tetapi yang ada saat ini sekitar 150 detik per liter," jelasnya.

Maka tak jarang pelanggan Padangsidimpuan sebagian mengeluh bila jatah air secara bergiliran. Tantangan lain sebutnya macetnya air akibat jaringan pipa putus terbawa arus.

"Demikian dengan sekitar 1250 pelanggan Sipirok, juga sering mengeluh. Sementara tanggul bron atau sumber air yang debitnya 10 liter per etik sering rusak akibat diterjang banjir," katanya.

 Menurut Malintang PDAM Tirtanadi akan terus berinovasi mencari sumber-sumber air baru demi menutupi kebutuhan pelangggan, kendati sering mendapat hambatan dari masyarakat.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020