Lebih kurang 30 meter tembok penahan tanah Jalan Lintas Sumatera tepatnya di Desa Pargarutan Tonga, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara amblas.

Camat Angkola Timur Ricky H Siregar kepada Antara, Sabtu (1/2), mengatakan amblasnya tembok penahan jalan tersebut dampak meluapnya Sungai Batang Kumal dini hari tadi sekira pukul 02.00 WIB.

Baca juga: 24 rumah karyawan PT.MIR di Tapsel habis terbakar

"Kami dari pemerintah Kecamatan meminta kepada seluruh pengendara yang datang dari arah Padangsidimpuan menuju Medan atau Gunung Tua maupun sebaliknya agar lebih waspada di daerah ini," imbaunya.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, pihak aparat beserta camat setempat telah memasang tanda-tanda berupa police line dan drum yang diletakkan di badan jalan, tujuannya pengguna jalan agar lebih berhati-hati.

Baca juga: Bagian belakang rumah warga di bantaran Sungai Batang Angkola mulai menggantung
 
Garis keretakan yang terdapat pada hampir separoh badan Jalan Lintas Sumatera di Desa Pargarutan Tongah, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan. Retaknya badan jalan ini disebabkan amblasnya sekitar 30 meter tembok penahan tebing bahu jalan pada, Sabtu (1/2) dini hari tadi aibat luapan Sungai Batang Kumal di daerah itu. (ANTARA/Kodir)


Pantauan di lokasi, amblasnya tembok tersebut dikhawatirkan dapat mengancam keselamatan khususnya para pengandara kendaraan apalagi pada malam hari.

Mengingat keretakan hampir separuh badan jalan sudah tampak disebabkan tembok penahan amblas ke dasar Sungai Batang Kumal di bawahnya.

Sepantasnya keadaan ini harus segera cepat diperbaiki oleh pihak terkait. Kalau kondisi ini dibiarkan terus menerus bukan tidak kemunginan akses Jalinsum ini putus total.

Baca juga: Ratusan rumah di Tapanuli Selatan dikepung banjir

Lokasinya berada disekitar titi  kilometer 4 arah simpang Pal XI menuju Kota Padangsidimpuan dan sedikit rawan, sebab selain tikungan mendapatkan sebuah jembatan kontur tanahnya sedikit lembek apalagi dibawahnya terlihat ada bekas gorong-gorong.

Getaran kendaraan angkutan berbagai jenis yang melintas setiap menit setiap jam tidak menutup kemungkinan akan mempercepat kerusakan badan jalan yang sudah tampak retak itu.
 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2020