Medan, 6/2 (Antara) - Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) perbankan Sumatera Utara tahun lalu tumbuh 20,2 persen dengan peningkatan tertinggi untuk pembelian apartemen.
"Pada 2012, nilai KPR perbankan Sumut mencapai Rp10,203 triliun dari 2011 yang masih Rp8,489 triliun," kata Deputi Direktur Divisi Ekonomi dan Moneter Kantor Bank Indonesia Wilayah IX, Sumut-Aceh, Mikael Budisatrio, di Medan, Rabu.
Peningkatan KPR itu menurut data, kata dia, paling tinggi untuk kepemilikan flat atau apartemen.
Untuk apartemen tipe 21 misalnya dari tahun 2011 yang masih sebesar Rp1,577 miliar, menjadi Rp10,965 miliar atau meningkat 595,31 persen di 2012.
Sementara untuk apartemen tipe 22 sampai 70 mencapai Rp110,257 miliar dari 2011 yang masih Rp21,400 miliar dan tipe di atas 70 dengan kredit Rp128,480 miliar dari tahun 2011 sebesar Rp107,537 miliar.
"Meningkatnya terus KPR menunjukkan sektor properti masih cukup bagus di Sumut," katanya.
Ketua Realestate Indonesai (REI) Sumut, Tomi Wistan mengakui membaiknya terus bisnis properti dipicu masih tingginya kebutuhan rumah.
Selain permintaan masih cukup tinggi, harga jual juga tren naik akibat banyak faktor mulai naiknya harga lahan, bahan bangun hingga kenaikan upah pekerja.
"Jadi tidak heran kalau KPR perbankan naik terus, apalagi hingga dewasa ini pola masyarakat mendapatkan rumah memang masih terbesar melalui kredit," katanya.
Dia juga mengakui, mulai tingginya minat membel apartemen di Sumut sejalan dengan gaya hidup masyarakat yang semakin modern.
"Memang permintaan apartemen tren meningkat di Sumut, tetapi kalau dibandingkan dengan daerah lain di Jawa masih belum terlalu besar," katanya. ***3*** (T.E. Siregar/B/B. Situmorang/B. Situmorang) 06-02-2013 19:52:06