Madina (ANTARA) - PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP), perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang beroperasi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), menggelar sosialisasi tanggap bencana dan penyuluhan hukum kepada siswa SMP Negeri 1 Puncak Sorik Marapi, Kamis (18/12).
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga 12.30 WIB tersebut diikuti sekitar 280 siswa bersama para guru. Hadir dalam kegiatan itu Kepala SMPN 1 Puncak Sorik Marapi Saharni, S Pd, beserta seluruh jajaran guru.
Dari pihak PT SMGP, hadir Zico D.P selaku Wakil Kepala Teknik Panas Bumi yang menjadi narasumber materi tanggap bencana, Ngalim selaku Koordinator Community Development (CD), beserta tim CDCR, serta AKBP (Purn) Muhammad Rusli dari PT Nawakara sebagai narasumber materi permasalahan sosial dan hukum.
Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP, Ali Sahid, menjelaskan kegiatan tersebut merupakan implementasi program CSR Community Development and Community Relations (CDCR) yang dijalankan perusahaan.
“Sejak 2023, PT SMGP melaksanakan program CSR-CDCR yang menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat mampu mengenali dan mengembangkan potensi yang dimiliki untuk mencapai kesejahteraan secara berkelanjutan,” ujar Ngalim.
Ia menjelaskan, program pemberdayaan masyarakat PT SMGP dilaksanakan melalui lima pilar, yakni pilar ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, serta sosial, budaya, dan keagamaan.
“Kegiatan sosialisasi tanggap bencana dan penyuluhan hukum ini merupakan bagian dari program ekstrakurikuler community development pada pilar pendidikan. Pelaksanaannya melibatkan tim Community Development, HSE (Health, Safety and Environment), serta PT Nawakara selaku pengamanan PT SMGP,” jelasnya.
Menurut Ngalim, kegiatan ini digelar di SMPN 1 Puncak Sorik Marapi atas permintaan pihak sekolah. Wilayah tersebut dinilai rawan bencana alam seperti longsor dan gempa, sehingga diperlukan peningkatan pemahaman bagi siswa dan guru terkait langkah-langkah penyelamatan diri.
Selain materi kebencanaan, penyuluhan hukum juga diberikan sebagai upaya pencegahan masalah sosial di kalangan pelajar. “Di satu sisi sekolah memiliki banyak prestasi, namun di sisi lain terdapat alumni yang terjerat masalah hukum, seperti tindak pencurian. Atas dasar itulah sosialisasi ini diselenggarakan,” ungkapnya.
Materi tanggap bencana meliputi jenis-jenis bencana, prinsip dasar kesiapsiagaan, siaga bencana, sumber daya dan kontak darurat, serta tindakan nyata yang dapat dilakukan. Sementara materi hukum mencakup pencurian, narkoba, dan perundungan (bullying), serta ditutup dengan pemahaman tentang hukum anak berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
"Kegiatan ini akan terus dilaksanakan secara berkala sesuai permintaan pihak sekolah. PT SMGP sebagai objek vital nasional berkomitmen menyebarluaskan informasi yang benar terkait masalah sosial dan hukum, khususnya di wilayah sekitar WKP, guna meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mematuhi hukum,” tutup Ngalim.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Puncak Sorik Marapi, Saharni, S.Pd., menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PT SMGP atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Sosialisasi ini sangat penting bagi anak-anak kami, baik terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana alam maupun pemahaman hukum. Kami berharap kegiatan ini dapat menambah kesadaran siswa untuk menjauhi perbuatan melawan hukum di masa depan,” katanya.
Kegiatan berlangsung lancar dan interaktif. Para siswa antusias mengikuti sesi tanya jawab, sementara PT SMGP juga menyiapkan hadiah menarik bagi siswa yang mampu menjawab pertanyaan dari pemateri.
