Langkat (ANTARA) - Tanaman padi di Kabupaten Langkat dari luas pertanaman 7.466 hektare, akibat hujan deras dan banjir yang melanda 15 kecamatan akhirnya terdapat 6.259 hektare yang terdampak, di khawatirkan tidak bisa panen.
Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Langkat Hendrik Tarigan menyampaikan itu, di Stabat, Minggu.
"Cukup luas lahan pertanian kita yang terdampak akibat banjir yang terjadi kali ini, cukup luas tanaman padi yang terkena imbasnya," katanya.
Pihaknya belum bisa menentukan apakah tanaman padi yang terkena dampak banjir ini, akan bisa tumbuh dan berkembang kembali, nanti lihat usai air yang merendam persawahan ini, airnya surut.
Selain itu tanaman jagung jagung juga terdampak banjir seluas 92 hektare yang berada di berbagai desa yang ada di Kecamatan Stabat.
Sementara Kepala BPBD yang juga Sekda Langkat Amril menyampaikan berbagai kerusakan yang terjadi akibat banjir kali ini belum bisa terdata secara lengkap, apa apa saja yang rusak.
Seperti jalan, jembatan, infrastruktur sekolah, puskesmas, lahan perkebunan, pemukiman dan berbagai lainnya.
