Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara meningkatkan kesiapsiagaan aparatur sipil negara (ASN) dalam menghadapi bencana, khususnya gempa bumi dan kebakaran, melalui kegiatan simulasi di kantor wali kota setempat, Selasa,
"Simulasi ini yang dilakukan di kantor (wali) kota bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta memahami bilamana terjadi bencana tersebut," ujar Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas di Medan, Selasa.
Dalam kegiatan yang melibatkan BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Satpol-PP, PMI, ORARI, dan RAPI Kota Medan itu, para ASN pemerintah kota setempat diajari cara menghadapi bencana gempa bumi dan kebakaran secara baik dan benar.
Pada kesempatan memantau simulasi itu, ia mengatakan kegiatan tersebut berupa pelatihan penerapan berbagai model dan teknis dalam menghadapi bencana gempa bumi dan kebakaran.
Semua pegawai, katanya, harus mengikuti seluruh tata cara penyelamatan sesuai dengan standar yang berlaku.
"Bahkan, dimulai dengan pribadi sendiri, apabila ada sirine, maka setiap orang harus menyelamatkan diri dengan cara yang benar, seperti tidak menggunakan lif dan melindungi kepala dan tempat paling aman," kata dia.
Kegiatan itu, ujar dia, juga memberi pemahaman para pegawai tentang penyelamatan korban-korban.
"Ada 14 jenis korban yang disimulasi pada kegiatan ini, ini untuk memberi pemahaman untuk menghadapi bilamana terjadi bencana," ujar dia.
Ia berharap, kegiatan yang melibatkan 120 personel itu dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan para pegawai dalam menghadapi bencana alam.
"Kita enggak tahu bencana itu datang. Jadi kita semua di sini, bahkan saya sendiri setidaknya harus memahami apa yang harus dilakukan duluan apabila terjadi bencana," ucap dia.
Nantinya, kata dia, simulasi bencana tersebut bakal digencarkan di seluruh organisasi perangkat daerah, termasuk di kecamatan dan kelurahan.
"Kami akan sering melakukan pelatihan-pelatihan khususnya di daerah paling rawan. Kami telah mendapatkan peta daerah yang rawan bencana," ujarnya.
