Tapanuli Selatan (ANTARA) - Kementerian Kesehatan RI secara resmi menyerahkan sertifikat eliminasi kusta, filariasis limfatik, dan frambusia kepada sejumlah daerah di Indonesia. Penyerahan dilakukan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D., di Gedung Sujudi Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (20/8).
Salah satu daerah penerima sertifikat adalah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara. Sertifikat tersebut diterima langsung oleh Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu, didampingi Plt. Kepala Dinas Kesehatan Tapsel, dr. Emilda Arasanti, M.K.M.
Bupati Gus Irawan menyebut pencapaian ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh masyarakat. “Ini bukan hasil kerja singkat, melainkan buah dari perjalanan panjang. Saya berterima kasih kepada tenaga kesehatan, aparat desa, tokoh masyarakat, dan warga Tapsel yang dengan penuh kesadaran mengikuti program pencegahan. Sertifikat ini saya persembahkan untuk masyarakat Tapanuli Selatan,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap filariasis atau penyakit kaki gajah, yang disebabkan cacing nematoda dan menyerang sistem limfatik hingga berpotensi menimbulkan elephantiasis.
Plt. Kadis Kesehatan Tapsel, dr. Emilda Arasanti, M.K.M., menjelaskan eliminasi filariasis dicapai melalui program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) sejak 2008 hingga 2012, dilanjutkan pengobatan tambahan pada 2015–2016. Program tersebut diperkuat dengan surveilans epidemiologi serta upaya morbidity management and disability prevention (MMDP).
“Hasil uji survei WHO pada 2014, 2018, dan 2022 menunjukkan nihil kasus, artinya rantai penularan berhasil diputus,” ujar Emilda.
Dengan capaian tersebut, Tapanuli Selatan kini menjadi satu dari tujuh daerah di Indonesia yang berhasil keluar dari status endemis filariasis. Daerah lain yang menerima sertifikat serupa yaitu Kabupaten Karawang, Kabupaten Nias, Kota Sawahlunto, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kabupaten Sidenreng Rappang.
Keberhasilan ini menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia mengeliminasi penyakit tropis menular serta diharapkan dapat menjadi motivasi bagi daerah lain untuk memperkuat program pencegahan berbasis masyarakat.
