Medan (ANTARA) - Bank Sumut menggelar Pekan Literasi Keuangan bagi pelajar berbagai jenjang pendidikan di wilayah Sumatera Utara dalam menyambut Hari Indonesia Menabung pada 20 Agustus setiap tahun sekaligus menyemarakkan Bulan Literasi dan Inklusi Keuangan 2025.
Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Suwandi mengatakan, kegiatan ini menyasar ribuan pelajar baik tingkatan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga Sekolah Luar Biasa (SLB).
Adapun tujuan utama Pekan Literasi Keuangan ini menanamkan kebiasaan menabung dan meningkatkan pemahaman dasar tentang pengelolaan keuangan pribadi sejak dini.
"Pekan Literasi Keuangan ini merupakan bentuk komitmen Bank Sumut mendukung program nasional yang dicanangkan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan), sekaligus memperluas inklusi keuangan di kalangan generasi muda, khususnya pelajar," ujar Suwandi di Medan, Sabtu (9/8).
Suwandi menyebutkan, Pekan Literasi Keuangan ini digelar secara terpisah dengan aktif mendatangi sekolah-sekolah di 33 kabupaten/kota se-Sumatera Utara.
Tim Bank Sumut memberikan pemahaman langsung kepada pelajar tentang manfaat menabung, pengenalan produk simpanan pelajar, dan pentingnya pengelolaan uang saku secara bijak.
"Pelajar adalah segmen strategis dalam pembangunan budaya menabung, dan literasi keuangan jangka panjang. Jika mereka terbiasa mengelola keuangan sejak usia sekolah, maka ke depan kita akan memiliki generasi yang lebih cakap secara finansial," jelas Suwandi.
Dalam program ini, Bank Sumut berkolaborasi dengan OJK Kantor Regional 5 Sumatera Bagian Utara melalui inisiatif dan edukasi inklusi keuangan berbasis sekolah.
Selain sesi edukasi, pelajar juga diberikan kesempatan untuk langsung membuka rekening tabungan pelajar (Simpel) dengan persyaratan mudah dan biaya rendah.
Bank Sumut menilai, momentum Hari Indonesia Menabung dan Bulan Literasi Keuangan merupakan waktu yang tepat untuk mendorong tumbuhnya kebiasaan menabung sebagai bagian dari budaya hidup masyarakat dimulai dari usia dini.
Diharapkan, langkah ini memperkuat pilar inklusi keuangan nasional dan mendukung target pemerintah dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih melek finansial.
