Medan (ANTARA) - Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Provinsi Sumatera Utara menyatakan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di wilayah itu menunjukkan tren positif hingga Mei 2025.
"Hal ini menunjukkan menunjukkan tren yang positif dalam mendukung permodalan pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah," ujar Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Sumatera Utara Dodok Dwi Handoko di Medan, Rabu.
Dodok mengatakan total penyaluran KUR tercatat sebesar Rp6,18 triliun kepada 108.529 debitur, yang mewakili sekitar 7,53 persen dari total UMKM di Sumatera Utara.
Lebih lanjut, ia mengatakan, sektor pertanian, kehutanan menjadi penerima KUR terbesar yaitu dengan realisasi sebesar Rp2,96 triliun kepada 55.776 debitur.
Kemudian diikuti bidang pada sektor perdagangan besar dan eceran dengan nilai KUR sebesar Rp2,21 triliun dan 35.817 debitur.
Sebaliknya, Dodok mengatakan, sektor dengan penyaluran terkecil adalah pertambangan dan penggalian, yang hanya mencakup 5 debitur dengan total pembiayaan Rp1,15 miliar.
Ia mengatakan sementara itu, penyaluran pembiayaan Ultra Mikro (UMi) telah mencapai Rp222 miliar kepada 38.982 debitur.
Sektor perdagangan besar dan eceran kembali menjadi yang dominan, menerima Rp218,43 miliar, dengan jumlah debitur mencapai 38.459 orang.
"Di sisi lain, sektor konstruksi serta transportasi, pergudangan, dan komunikasi masing-masing hanya melibatkan 2 debitur, dengan total pembiayaan hanya Rp20 juta per sektor," kata dia.
