Tapanuli Utara (ANTARA) - Sejumlah poin rekomendasi untuk ditindaklanjuti oleh Sarulla Operations Ltd selaku perusahaan operator Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Sarulla menjadi hasil rapat dengar pendapat yang digelar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tapanuli Utara bersama Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara.
"Poin pertama, SOL akan berkoordinasi dan memberikan akses kepada Pemkab Taput terkait hal pembayaran pajak mineral bukan logam dan batuan yang telah, sedang, maupun akan dilakukan kontraktor SOL," ungkap staf sekretariat DPRD saat membacakan hasil rapat dengar pendapat yang dipimpin Ketua DPRD Taput Arifin Rudi Nababan, Selasa (3/6).
Dalam poin rekomendasi kedua, SOL akan memberikan akses kepada Pemkab Taput untuk melakukan monitoring terhadap penggunaan air tanah.
Selanjutnya, SOL akan memastikan setiap kegiatan pembangunan yang diharuskan memiliki Persetujuan Bangunan Gedung sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
SOL juga akan memberikan salinan Kontrak Operasi Bersama (antara SOL dan PGE) khususnya terkait dengan kewajiban pajak dan retribusi ke Pemkab Taput paling lambat 13 Juni 2025 yang selanjutnya akan disampaikan kepada Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan.
Dan terakhir, DPRD Taput menyarankan SOL melakukan pembinaan tenaga kerja lokal melalui program pelatihan di sekitar area operasional SOL serta memberdayakan sesuai kemampuan yang dimiliki, serta mengkondisikan area kerja yang ramah lingkungan.
Rekomendasi tersebut disepakati dan ditandatangani bersama oleh pimpinan dan anggota DPRD Taput, para pimpinan organisasi perangkat daerah Pemkab Taput, dan pihak SOL.
Pada agenda tersebut, pihak SOL diwakili oleh Vice President ER SOL Rangga Wirapasa yang terlibat berlangsung dalam argumentasi serta pertukaran pandangan yang intens dan mendalam.
RDP dimulai dengan penjelasan dari pihak SOL yang disampaikan oleh Vice President ER SOL, Rangga Wirapasa mengenai perijinan, kontraktor mitra SOL, penyaluran dana CSR, hingga soal tenaga kerja.
Selanjutnya, masing-masing anggota dewan yang turut dalam RDP tersebut, menyampaikan pertanyaan maupun saran.
Sebelum RDP ditutup, Rangga juga menyampaikan bahwa saat ini SOL tengah menghadapi sejumlah kendala operasional yang berdampak pada tidak optimalnya kinerja operasional perusahaan.
Pihak SOL memohon dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat Tapanuli Utara, agar perusahaan dapat segera beroperasi secara penuh, dan mampu menyelesaikan kendala operasionalnya dengan baik sehingga dapat menghasilkan listrik sesuai dengan yang sudah ditargetkan yakni sebesar 330 MW dari capaian sekitar 240 MW, saat ini.