Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendukung peningkatan konsumsi telur di tengah-tengah masyarakat karena memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.
"Kita sambut baik rencana Pinsar (Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat) Indonesia beberapa bulan ke depan," ucap Pj Sekdaprov Sumut Effendy Pohan usai menerima pengurus Pinsar Indonesia dan Panitia Peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional di Medan, Rabu.
Menurut dia, upaya yang tengah dilakukan oleh Pinsar Indonesia menyosialisasikan peningkatan konsumsi telur di tengah-tengah masyarakat merupakan suatu hal yang cukup positif.
Apalagi bahan pangan ini merupakan sumber protein hewani yang mudah diserap oleh tubuh, dan memiliki kandungan nutrisi yang lengkap serta mudah didapat.
"Jadi Pinsar Indonesia beberapa bulan ke depan akan menggelar peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional serta Hari Telur Sedunia (World Egg Day). Intinya kita berharap memberikan manfaat langsung bagi masyarakat," kata dia.
Menurut dia, organisasi pegiat peternakan unggas dan telur yang tergabung di Pinsar Indonesia ini telah memberikan kontribusi yang baik terhadap kesehatan.
"Khususnya kebutuhan gizi dan protein bagi generasi muda. Saya akan sampaikan rencana acara yang digelar Oktober mendatang ke Bapak Gubernur Sumut Bobby Nasution agar mendapat dukungan penuh," tutur Effendy.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumut Muhammad Zakir Syarif Daulay menyebut data Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa produksi telur ayam di Sumut mencapai 566,8 ton pada 2024.
"Jumlah ini dalam posisi surplus, di mana Sumatera Utara menjadi yang terbanyak di Pulau Sumatera," paparnya.
Ketua Panitia Peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional Ricky Bangsaratoe mengatakan, Sumatera Utara menjadi tuan rumah peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional ke-15 tahun.
"Kami mengambil lokasi di Kabupaten Langkat, Sumut. Rangkaian acaranya antara lain, ada di kampus, PKK, serta talk show pentingnya konsumsi protein dan gizi dari telur," jelasnya.
Acara yang digelar ini, lanjut dia, guna menepis anggapan bahwa ayam itu mengandung hormon, makan telur menyebabkan bisul, lalu kolesterol dan kelebihan lemak.
"Nah ketakutan itu yang harus kita cegah,” kata Ricky yang juga Ketua Bidang Promosi Pameran dan Kampanye Gizi Pinsar Indonesia didampingi Ketua Panitia Daerah Muhammad Bahri.
Pihaknya mengapresiasi atas sambutan antusias Pemprov Sumut yang mengampanyekan konsumsi telur masyarakat karena dari segi harga bahan makanan ini tergolong sangat murah.
"Termasuk jika diolah menjadi campuran minuman, seperti bandrek susu telur khas dari Sumut. Kampanye ini bisa efektif meningkatkan konsumsi telur di masyarakat," sebut Ricky.