Medan (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Surya, menyampaikan bahwa kolaborasi merupakan kunci kesuksesan program pembangunan di bidang kesehatan di daerah.
"Pemprov Sumut berkolaborasi dengan semua pihak, termasuk pemerintah kabupaten/kota di Sumut," ucap Surya saat menerima kunjungan rombongan Komisi IX DPR RI di Kantor Gubernur Sumut, Rabu.
Wagub memaparkan, salah satu contoh konkret kolaborasi yang telah dilakukan yakni percepatan Universal Health Coverage (UHC) di Sumut.
Pemprov Sumut telah menandatangani komitmen bersama pemerintah kabupaten/kota se-Sumur atas percepatan program UHC.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Sumut menyatakan, terdapat ke-11 kabupaten/kota di Sumatera Utara yang UHC-nya rata-rata 98 persen, yaitu Medan 98,91 persen dan Tebing Tinggi 89,17 persen
Kemudian Pematangsiantar 99,55 persen, Sibolga 100 persen, Gunungsitoli 98,78 persen, Toba 98,27 persen, Pakpak Bharat 100 persen, Nias Barat 98,78 persen, Nias Utara 100 persen, Humbang Hasudutan 98,76 persen, dan Langkat 98 persen.
"Ini agar tidak ada daerah merasa tertinggal dan ditinggalkan. Kami, Pak Gubernur Bobby Nasution dan saya, senantiasa menghadirkan pemerintah kabupaten/kota," jelas Surya.
Selain percepatan program UHC, lanjut dia, Pemprov Sumut juga memfokuskan di bidang peningkatan pelayanan kesehatan daerah tertinggal di Kepulauan Nias.
Untuk itu, fasilitas kesehatan dan infrastruktur akan menjadi prioritas pembangunan di daerah tersebut guna mendukung pelayanan kesehatan.
Pemprov Sumut juga akan senantiasa mendukung program pemerintah pusat, salah satunya program yang sedang gencar dilakukan yaitu Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG).
"Program ini disambut antusias oleh pemerintah kabupaten/kota, sebab membantu masyarakat guna mendeteksi atau mencegah penyakit," jelas Surya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut Faisal Hasrimy mengatakan, Pemprov Sumut tengah berupaya menyelesaikan permasalahan kesehatan satu per satu.
Dia menjelaskan, mulai dari ketersediaan dokter spesialis daerah tertinggal dan terpencil hingga peningkatan fasilitas kesehatan.
“Sesuai dengan perhitungannya Kepulauan Nias membutuhkan 28 dokter spesialis, maka strategi yang kami lakukan bekerja sama dengan Universitas Sumatera Utara dan Universitas Gajah Mada," kata Faisal.
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani mengapresiasi upaya yang tengah dilakukan oleh Pemprov Sumut di bidang kesehatan.
Selain itu, pihaknya juga mengharapkan adanya pembaruan data di bidang kesehatan yang terus dilakukan oleh Pemprov Sumut.
Kunjungan kerja Komisi IX DPR RI di Kantor Gubernur Sumut ini juga turut dihadiri para anggota Komisi IX DPR RI Putih Sari, Sihar Sitorus, Eko Kurnia Ningsih, dan lainnya.
"Kita apresiasi juga di Sumut angka kematian ibu dan bayi turun, prevalensi stunting (kekerdilan) turun, dan lain-lain. Ini menggambarkan ada sebuah upaya," ucap Netty.