Medan (ANTARA) - Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara (Sumut) memperkuat stok beras sebanyak 46.000 ton untuk menjaga ketersediaan beras di wilayah ini menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili.
"Stok gudang saat ini ada 46.000 ton, itu kalau dihitung terpenuhi tiga bulan ke depan," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto, di Medan, Rabu.
Budi mengatakan stok beras yang ada di gudang tersebut akan diperkuat mulai adanya musim panen di beberapa wilayah, seperti di Kabupaten Simalungun, Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, dan daerah lainnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, adanya panen tersebut di sejumlah daerah itu pihaknya akan melakukan penyerapan sebanyak mungkin untuk menstabilkan harga di hari beras perayaan Tionghoa tersebut.
"Insya Allah harga terkendali pada masuk Imlek nanti, karena stok kuat adanya berbarengan panen di daerah. Apalagi impor sudah tidak ada lagi beras impor, karena konsentrasi di dalam negeri," kata dia.
Budi mengatakan sesuai amanat Presiden Prabowo Subianto surplus produksi petani harus di serap Bulog untuk menjaga harga di tingkat petani.
Sementara untuk gula, Budi mengatakan saat ini memiliki stok sebanyak 1.500 ton, yang diperkirakan habis pada pertengahan Februari ini. Namun, tidak perlu khawatir, karena akan masuk lagi gula 2.000 ton dari Provinsi Lampung.
"Begitu juga pada MinyaKita, karena stok sangat cukup, sebab saat ini sudah ada 120.000 liter untuk kebutuhan per minggu, dan terus ada jika sudah habis stok," kata dia pula.
Oleh karena itu, Budi mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir akan kehabisan stok kebutuhan pokok tersebut atau "panic buying".
"Sebab, pemerintah terus mengupayakan penyediaan kebutuhan pokok tersebut, karena Bulog terus melakukan kerja sama dengan perusahaan lain," kata dia lagi.