Medan (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Medan, Sumatera Utara, memberikan pelatihan keterampilan pembuatan kue kering kepada warga Kecamatan Medan Helvetia.
"Jadi mulai kemarin dan hari ini, kita latih warga Jalan Mesjid di Kecamatan Medan Helvetia cara pembuatan kue kering," ucap Kabid Perekonomian dan SDA Bappeda Kota Medan M Fahmi Yusuf, di Medan, Ahad.
Dalam pelatihan ini, lanjut dia, peserta diajarkan cara membuat kue kering mulai dari pengolahan, pengemasan dan pemasaran langsung oleh owner Cemilan Ofita Medan.
Pelatihan ini merupakan program Bappeda Kota Medan berkolaborasi bersama USAID ERAT dan Business Development Center (BDC) Medan.
"Program ini bertujuan meningkatkan keterampilan bagi wanita kepala rumah tangga, dan warga difabel agar menambah perekonomian keluarga," katanya.
Sebab, wanita sebagai kepala rumah tangga dan warga difabel sering menghadapi tantangan dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan keluarga mereka.
Oleh karena itu diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat dan organisasi nonpemerintah dalam mengatasi tantangan itu.
"Salah satunya lewat pelatihan dan keterampilan praktis menjadi kunci meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sehingga mereka memiliki keterampilan untuk memulai usaha rumahan," tutur dia.
Pihak juga berharap melalui pelatihan ini dapat memberikan bekal bagi wanita kepala rumah tangga dan warga difabel, sehingga mereka juga dapat menghasilkan produk yang bernilai ekonomis.
"Kita berharap para peserta mengikuti pelatihan ini dengan serius, sehingga hasilnya sesuai harapan bersama," papar Fahmi Yusuf.
District Facilitator USAID ERAT Winda Lestari Sitepu menyambut baik kegiatan ini karena memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat.
"Acara ini sangat baik membantu masyarakat kita, khususnya wanita kepala rumah tangga dan warga difabel untuk menambah ekonomi keluarga mereka," katanya.
Yusrita, perwakilan BDC Medan berpesan kepada para peserta pelatihan keterampilan tetap menjaga kekompakan dalam menjalankan usaha rumahan nantinya.
Menurutnya, sangat sulit bagi para peserta memulai menjalankan bisnis secara individu. "Mustahil kita dapat berkembang, jika tidak berkelompok. Jadi setelah ini harus tetap kompak mengembangkan usaha kue kering ini," tuturnya.