Madina (ANTARA) - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Mandaiiling Natal (Madina) nomor urut 2, H Saipullah Nasution dan Atika Azmi Utammi Nasution (SAHATA) menyantuni 293 anak yatim di Aek Apesong, Kelurahan Pasar Kotanopan, Kecamatan Kotanopan, Minggu (17/11) sore.
Ratusan anak yatim dari berbagai desa di Kecamatan Kotanopan itu ditemani orangtua mereka. Hadir menyerahkan santunan, H. Saipullah Nasution bersama Ketua Tim Pemenangan SAHATA, Khoiruddin Faslah Siregar, anggota DPRD dari partai penggusung, tokoh masyarakat Madina, H Khoiruddin Nasution, H Reza Falewi Lubis, Ahmad Yunus dari Ketua Yayasan Muslim Tapanuli Bandung Raya, dan tokoh masyarakat lainnya.
Span Syamsi Koto mewakili pengurus anak yatim di Kotanopan mengucapkan terima kasih kepada calon bupati Madina nomor urut 2 yang telah memberikan santunan kepada anak yatim.
Dia juga berharap kepada yang hadir agar mendoakan Paslon "sahata" meraih kemenangan dalam Pilkada yang akan digelar pada 27 November 2024.
Sedangkan Saipullah menyampaikan penyantunan anak yatim merupakan kegiatan yang dilakukan "sahata" sejak memasuki masa kampanye.
“Kegiatan yang dilaksanakan tim sahata semasa kampanye boleh dikatakan hanya menyantuni anak yatim,” katanya.
Melalui kegiatan ini, Paslon "sahata" bersosialisasi dengan kepada masyarakat dan berharap didoakan agar diberi kemenangan dalam Pilkada nanti. Menurut Saipullah, doa anak yatim adalah doa yang didengar Allah.
Itu sebabnya, jika terpilih jadi kepala daerah, Saipulah dan Atika berkomitmen menyumbangkan gaji pokoknya kepada anak yatim dan fakir miskin.
“Secara agama, mereka adalah tanggung jawab kita. Begitu juga secara pemerintahan. Anak yatim ini harus diperhatikan agar mereka mendapatkan penghidupan yang lebih baik, bisa sekolah mulai dari jenjang SD sampai SLTA. Bahkan, kalau berprestasi nanti sampai keperguruan tinggi. Saipullah-Atika sudah berkomitmen memberikan gaji pokok kami untuk anak yatim dan fakir miskin,” ujarnya.
Saipullah juga mendoakan para anak yatim agar sukses dan menjadi anak yang saleh, rajin mengaji, dan tidak meninggalkan salat.
“Sebagai motivasi kepada mereka, kami nanti membuat program beasiswa bagi anak yatim berprestasi sampai perguruan tinggi,” ungkapnya.