Medan (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia Masaki Yasuhsi guna membahas potensi kerja sama di sektor pendidikan, di Medan, Kamis.
"Saya menerima kunjungan silahturahmi Dubes Jepang untuk Indonesia, kita membahas berbagai kerja sama seperti sektor pendidikan dan perdagangan," ujar Agus Fatoni.
Dalam kesempatan itu, Agus Fatoni menyampaikan bahwa Sumatera Utara merupakan provinsi terbesar keempat di Indonesia yang memiliki 15 juta jumlah penduduk dari delapan etnis yang tentu berpotensi untuk melakukan kerja sama dengan Jepang.
Dengan jumlah tersebut, kata dia. potensi kerja sama dalam sektor pendidikan dapat dilakukan antara lain dengan melakukan pertukaran pelajar. Pertukaran pelajar ini sangat dibutuhkan sehingga masyarakat Sumut dapat meningkatkan pengalaman dan pengetahuan setelah menimba ilmu di Jepang.
"Jadi kerja sama ini sangat penting, terlebih pertukaran pelajar dan guru telah dilakukan antarkedua pihak," kata dia.
Selain itu, mantan Penjabat Gubernur Sumatera Selatan ini menyebut Sumatera Utara juga berpotensi untuk melakukan kerja sama dalam bidang perdagangan mengingat sejumlah perusahaan Jepang telah melakukannya dalam bidang industri elektronik.
"Sejumlah perusahaan Jepang juga telah beroperasi di Provinsi Sumut, mulai dari bidang industri dan elektronik di Tanjungmorawa, industri karet alam, industri panas bumi dan lainnya," sebut dia.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi menyampaikan terima kasih dan berharap kerja sama dalam sektor pendidikan dan perdagangan dapat terjalin antar kedua pihak.
Menurutnya, Sumatera Utara memiliki sumber daya manusia yang berkompeten. Dengan kerja sama yang dilakukan dapat lebih meningkatkan keterampilan dan pengalaman pelajar sehingga dapat membuat sesuatu yang baik bagi Indonesia khususnya Sumut.
"Sudah ada ratusan pelajar Indonesia belajar ke Jepang. Mereka belajar bahasa dan budaya Jepang. Saya berharap setelah kembali ke Indonesia, ilmu yang diperoleh bisa diterapkan untuk pembangunan Indonesia," ujar Masaki.