Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) membutuhkan pembangunan tempat pemprosesan akhir atau tempat pemprosesan sampah
terpadu (TPST) Regional Medan-Binjai Deliserdang (Mebidang) guna memaksimalkan pengelolaan sampah di wilayah ini.
"Dengan adanya dukungan tersebut, kami berharap persoalan sampah di wilayah ini dapat terus di maksimalkan," ujar Agus Fatoni di Medan, Senin.
Agus Fatoni mengatakan bahwa pemerintah provinsi setempat juga telah melakukan berbagai upaya dalam memaksimalkan pengelolaan sampah di wilayah itu.
"Mulai dari menggunakan kemasan hasil daur ulang dan strategi dalam penyediaan bahan baku daur ulang plastik, kertas, yang dimulai dari penyelesaian sampai di hulu sampai ke hilir," kata dia.
Dia menjelaskan penyelesaian sampah di hulu harus dilakukan dengan menyediakan peraturan pelaksanaan pengelolaan sampah di tingkat provinsi, kabupaten/kota yang operasional dan implementatif dan melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) serta pemangku kebijakan terkait untuk pengelolaan sampah di masyarakat.
"Selain itu, melakukan pengelolaan sampah dari sumber atau pemilah sampah, pengelolaan sampah organik di sumber dan melibatkan produsen dalam pendampingan bank sampah," sebut dia.
Sedangkan penyelesaian sampah di hilir, Agus Fatoni menyebut diperlukan optimalisasi pengelolaan sampah di TPST atau TPA serta melakukan pengoperasian fasilitas landfill mining dan RDF Plant.
"Juga meningkatkan kerja sama dengan PLN atau pihak lainnya untuk pengelolaan di TPA dan menerapkan teknologi penyelesaian sampah di TPA atau TPST," katanya.
Berdasarkan data Pemprov Sumut jumlah sampah plastik tercatat mencapai 15 persen dari total timbulan sampah sekitar 2,3 juta ton dan sampah organik sebesar 44 persen dari jumlah total sampah yang sama.
"Sedangkan kemampuan reduksi bank sampah plastik, kertas, kaleng dan yang lainnya mencapai 2,7 persen," ucap dia.
Ke depan, kata dia, rencana inovasi pemerintah provinsi membuat program pemrosesan sampah organik melalui pengembangan budi daya maggot di lokasi kampung iklim dan pusat pasar, serta pembuatan ecoenzyme.
"Kita berharap dukungan pembangunan tempat pemprosesan akhir atau TPST Regional Mebidang dapat segera direalisasikan," ujarnya.