Langkat (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat Saipul Abdi mendapat penghargaan “Empowered Education Management” dari Yayasan Guru Belajar (YGB), yang diserahkan saat Puncak Temu Pendidik Nusantara (TPN) XI di Pos Bloc Jakarta, karena memberdayakan 4.500 guru untuk belajar.
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya yang memilih untuk menjadi penggerak perubahan dalam pendidikan melalui berbagai inisiatif guna menciptakan pembelajaran yang berpihak pada anak di daerahnya.
“Terima kasih untuk apresiasinya, terima kasih juga untuk Pj Bupati Faisal Hasrimy, yang mengambil langkah konkret untuk mentransformasi pendidikan di Langkat. Semoga apa yang kita lakukan bersama memajukan kualitas pendidikan di Langkat,” kata Saiful, Selasa.
Saiful Abdi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan berbagai pihak dalam sektor pendidikan. Disdik Kabupaten Langkat telah aktif berkolaborasi dengan YGB sejak tahun 2021 pada program Sekolah Merdeka Belajar.
Pencapaian tercatat ada 303 pemimpin sekolah/madrasah berbagi praktik baik merdeka belajar. Dia juga menceritakan pergerakan Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) Langkat yang terlibat aktif dalam berbagai program pengembangan kapasitas guru.
"Pencapaian ini adalah hasil dari kerja keras bersama. Dengan kolaborasi yang kuat kami semakin optimis dalam menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan merata di Langkat," tuturnya.
Dalam ajang yang sama, Disdik Kabupaten Langkat juga meraih penghargaan sebagai “Dinas Pendidikan Berdaya” karena telah mendukung 4.500 guru lebih untuk belajar di TPN XI di Langkat, terbanyak di antara 49 daerah lainnya.
Dia mengatakan akan mendukung keberlanjutan dukungan terhadap penyelenggaraan TPN di Langkat, karena sesuai dengan kebutuhan belajar guru. Selain itu, dia juga menyoroti Cerdas Cermat Guru, asesmen formatif untuk mengetahui level kompetensi guru, yang membantu Disdik Langkat melakukan pemetaan kebutuhan guru.
Sementara Ketua Temu Pendidik Nusantara Maman Basyaiban menyampaikan apresiasinya pada semua penerima penghargaan karena telah berkomitmen menjadi pemimpin yang berdaya, yakni pemimpin yang mencari cara untuk mencapai tujuannya yaitu perbaikan kualitas pendidikan di tengah banyaknya tantangan.
“Mengapresiasi penerima penghargaan ini karena sadar kalau tantangan di pendidikan itu harus dihadapi bersama dengan kolaborasi. Bapak/Ibu mengambil peran di TPN daerahnya masing-masing, berarti mau mendengarkan, percaya dan mendukung guru untuk #LanjutBelajar,” kata Maman.
Maman menambahkan bahwa penghargaan ini tidak hanya merupakan bentuk pengakuan, tetapi juga menjadi ajakan bagi pemimpin pendidikan lainnya untuk lebih berperan aktif dalam mendukung guru dan membangun ekosistem pendidikan yang inklusif.
“Harapan kami, semakin banyak pemimpin daerah dan sekolah menjadi penggerak perubahan pendidikan yang positif. Dengan bergandengan tangan, kita dapat membangun masa depan pendidikan yang lebih berpihak pada anak,” ujar Maman.
Acara Puncak TPN XI di Pos Bloc Jakarta ini berhasil mempertemukan ribuan pendidik dan pemangku kepentingan pendidikan dari berbagai wilayah Indonesia.
Melalui agenda seperti kelas debat, kelas pendidik, dan kelas penggerak, para peserta mendapatkan kesempatan untuk saling berbagi inspirasi, memperdalam pengetahuan, dan mempraktikkan kepemimpinan yang berdaya.