Medan (ANTARA) - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan mengatakan sebanyak 35 anak binaan menjalani terapi dengan metode "mindfulness" untuk menurunkan tingkat stres hingga depresi.
"Metode terapi mindfulness untuk menghilangkan stres yang mereka alami," ujar Kepala LPKA Medan Khairul Bahri Siregar di Medan, Selasa.
Menurut Khairul, metode ini dibuat karena diyakini setiap anak yang berhadapan dengan hukum akan merasa khawatir pada masa depan yang belum terlewati.
Lebih lanjut, sehingga anak binaan tersebut dapat menjadi pemicu berprilaku yang berlebihan yang pada akhirnya akan berdampak buruk bagi kesehatan anak binaan tersebut jika tidak ditangani dengan baik.
"Oleh karena itu, dengan adanya metode mindfulness ini diharapkan anak binaan tersebut agar terhindar dari stres maupun depresi pada saat menjalani hukuman di lingkungan ini," kata Khairul.
Di sisi lain, LPKA Medan juga melakukan pendampingan kepada psikolog untuk memastikan psikis dan mental anak binaan tetap sehat.
"Adanya psikolog sebagai pendampingan anak binaan untuk memastikan kesehatan tetap terjaga dengan baik yakni secara fisik dan mental," kata Khairul.
Praktisi Yayasan Pelatihan Moralitas Budi Pekerti Bangsa Indonesia (Dizigui Medan) Lao Shi Firman mengatakan bahwa intervensi non farmakologi dalam penurunan stres melalui penerapan metode terapi "mindfulness", merupakan latihan yang dapat dilakukan seseorang untuk mengetahui tentang kondisi pada masa itu.
Seperti pikiran, dan perasaan yang sedang dialami pada situasi saat ini, serta dapat membantu dan memfokuskan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
"Inti dari mindfulness adalah menikmati dan menyadari setiap perasaan, pikiran dan sensasi tanpa menghakimi momen tersebut. Menyadari keadaan diri sendiri bisa membantu Anak Binaan mengurasi kecemasan hingga depresi," kata Firman.