Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin bertindak sebagai khatib sekaligus imam shalat Jumat berjamaah di Masjid Baiturrahman Sekretariat Wapres, Jakarta, Jumat, menjelang purnatugas pada 20 Oktober mendatang.
Dalam khutbahnya, Wapres menekankan soal hidayah yang diberikan Allah SWT kepada manusia. "Setiap hari paling tidak kita 17 kali membaca Al Fatihah di dalam setiap rakaat shalat yang kita lakukan, di antara ayat di dalam surat Fatihah di bagian akhir, yaitu ihdinas siratal mustaqim, ihdinas siratal mustaqim, berikan lah kami hidayah untuk berada di jalan yang lurus," kata Wapres.
Namun, lanjut Wapres, hidayah yang dimaksud tersebut bukanlah hidayah dilalah atau petunjuk.
"Hidayah di sini bukan dalam pengertian hidayatul dilalah, petunjuk. Itu sudah diberikan oleh Allah SWT pada semua manusia, cuma ada yang menerima, yang beriman dan ada yang tidak beriman," kata Wapres.
Justru, sebut Wapres, hidayah yang diharapkan ialah hidayatul maunah atau hidayah pertolongan.
"Yang justru kita minta di sini, yaitu ulama menyebutnya sebagai hidayatul maunah, hidayah pertolongan dan hidayah taufiqiyah, taufiqiyah itu artinya menyesuaikan diri antara apa yang kita lakukan dengan tuntunan Allah, apa yang kita persepsikan sesuai dengan yang harus dipersepsikan oleh Allah SWT. Apa yang menjadi pola hidup kita sesuai dengan pola hidup yang diajarkan oleh Allah SWT," tutur Wapres.
Oleh karena itu, Wapres mengharapkan bahwa kita senantiasa memohon agar berada di jalan yang lurus.
"Boleh jadi kita sudah beriman, tetapi kita belum memperoleh hidayah taufiqiyah, belum sesuai apa yang kita lakukan dengan tuntunan Allah SWT, cara berpikir kita belum sesuai atau pola berpikir kita belum sesuai," ucap Wapres.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres jadi khatib shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Setwapres