"Kendalanya memang beberapa PLTA belum mendapatkan PPA. Namun, dengan investasi puluhan triliun rupiah, peluangnya sangat besar," kata Faisal.
Kemudian, untuk pariwisata, dia menyebut Sumut memiliki banyak destinasi alam yang dapat dikembangkan dengan investasi hijau agar semuanya berkelanjutan.
Objek wisata alam di Sumut seperti Tangkahan, Bukit Lawang dan Danau Toba yang berstatus sebagai destinasi super prioritas nasional.
Untuk potensi nilainya, Faisal memisalkan, di Kawasan Danau Toba yang dikelola Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) peluang nilai investasinya bisa sekitar Rp10 triliun.
Namun, dia menegaskan bahwa keberhasilan investasi di sektor pariwisata Sumut ditentukan oleh adanya fasilitas yang "clean and clear" (bersih dan jelas) untuk investor.
Untuk itu, pemerintah kota dan kabupaten di Sumut yang mempunyai kantong-kantong lokasi investasi termasuk terkait pariwisata membuat dokumen kajian untuk setiap tawaran penanaman modal termasuk menyiapkan IPRO (Investment Project Ready to Offer).
Provinsi Sumatera Utara mencatatkan nilai investasi Rp10,13 triliun pada triwulan I 2024, terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp6,37 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp3,76 triliun.
Sesuai Rencana Pembangunan Daerah (RPD), Pemprov Sumut menargetkan realisasi investasi sebesar Rp40,35 triliun pada tahun 2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov: Sumut punya potensi besar di sektor investasi hijau