Medan (ANTARA) - Ratusan keluarga tsunami, warga Gampong (desa) Lampoh Daya, Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh, larut dalam doa bersama refleksi memperingati bencana gempa dan tsunami yang melanda Aceh, 20 tahun silam.
"Refleksi 20 tahun tsunami ini kami peringati sesuai kalender tahun hijriah. Jika dengan hitungan Masehi, maka 20 tahun tsunami jatuh pada 26 Desember 2024," kata Keuchik (kades) Lampoh Daya Wahidi di Banda Aceh, Minggu (26/5)1.
Doa bersama ratusan keluarga korban tsunami warga Lampoh Daya itu dipimpin Teungku Raja Jumat.
Lampoh Daya adalah salah satu desa di Kota Banda Aceh, terparah diterjang tsunami 26 Desember 2004, mengakibatkan ratusan korban meninggal dunia.
"Desa kami termasuk terparah kehancuran akibat tsunami, sekitar 80 persen rumah hancur, termasuk mushalla dan fasilitas publik lainnya " kata Wahidi.
Refleksi ini, ujarnya untuk mendoakan agar para syuhada diampuni segala dosanya dan diterima disisi Allah SWT serta juga mengingatkan generasi kedepan bahwa di Aceh pernah dilanda bencana dahsyat dengan korban cukup banyak di abad 21 ini.
Sementara itu, Tgk Sirajuddin menjelaskan bahwa dengan berdoa diharapkan pahala bisa tersampaikan atau mengalir sehingga para korban mendapatkan ampunan dan ditempatkan ditempat terbaik disisi Allah SWT.
Tsunami adalah musibah yang sekalian ujian bagi kita semua, dan doa kita yang masih hidup kepada keluarga yang telah meninggal tidak boleh terputus, karena para arwah ibu, bapak dan saudara kita di alam kubur sangat membutuhkannya, ujar Teungku Sirajuddin.