Medan (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) mengejar target penyerapan 16.300 ton beras yang berada di wilayah itu sampai April 2025.
"Realisasi penyerapan beras sudah mencapai 8.600 ton beras atau sudah mencapai 56 persen," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto di Medan, Jumat.
Budi melanjutkan untuk mengejar target tersebut terus melakukan penyerapan gabah kering panen (GKP) di sejumlah daerah Sumut, mengingat bulan ini masuk musim panen.
Di antaranya Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Langkat, Kabupaten Asahan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Batu Bara.
Bulog setempat terus melakukan kerja sama dengan pihak pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah dan jajaran, Kodam I Bukit Barisan melalui sosialisasi Bintara Pembina Desa, gabungan kelompok tani (Gakpoktan) dan lainnya.
"Kami optimistis realisasi beras tersebut sesuai target yang diinginkan sebagai ketahanan pangan," kata dia.
Untuk itu, Budi menyarankan kepada para petani di wilayah beribu Kota Medan ini agar menjual gabah kering panen (GKP) ke Bulog karena sudah ditetapkan harga pokok pembelian (HPP) Rp6.500 per kilogram.
Karena, sesuai dengan kebijakan yang diatur melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 tahun 2025 tentang Perubahan Atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.
Dengan ditetapkannya HPP gabah kering panen petani Rp6.500 per kilogram bertujuan sebagai penjamin dan perlindungan kesejahteraan kepada petani.
Secara keseluruhan, stok Bulog Sumut 63.000 ton dan ditambah beras premium 3.000 ton.