Toba Samosir, Sumut (ANTARA) -
Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) di Sumatera Utara mengapresiasi pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024 berlangsung kondusif menjadi kunci geliatkan pariwisata di provinsi ini.
"Kami bersyukur pemilu yang kita jalankan, dan sudah kita lewati tanggal 14 Februari kemarin berlangsung dengan damai," ucap Dirut BPODT Jimmy Bernando Panjaitan di Toba Samosir, Sumatera Utara, Senin (19/2).
Selain itu, lanjut dia dalam pelatihan jurnalistik "Membangkitkan Investasi Daerah Melalui Karya Jurnalistik", walau aktivitas politik meningkat selama masa kampanye, tetapi pemungutan suara berlangsung dengan tenang dan damai.
Pemungutan suara pada 14 Februari 2024 memilih pemimpin nasional dan daerah, baik presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi Sumatera Utara, dan DPRD kabupaten/kota di Sumut.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Utara telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) dalam Pemilu 2024 sebanyak 10.853.940 orang.
Masyarakat Sumut yang terdaftar di DPT akan menggunakan hak suaranya di 45.875 TPS yang tersebar pada 6.100 kelurahan/desa di 455 kecamatan di 33 kabupaten/kota se-Sumut.
"Nah ini tentunya diharapkan oleh kita semua, terlebih oleh investor. Bagaimanapun mereka membutuhkan kepastian ini, apakah tenang atau tidak. Itu yang menjadi komponen utama dalam investasi pariwisata," jelas Jimmy.
Pihaknya juga mengatakan bahwa walaupun indah suatu kawasan destinasi pariwisata di Indonesia bila tidak aman bagi investor, maka investasi sektor pariwisata tidak bisa dilakukan.
Hasil sementara real count KPU menunjukkan pasangan Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka unggul dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Sumatra Utara.
Data diunggah KPU di laman resminya, hingga Senin (19/2) pukul 13.00 WIB menunjukkan bahwa perolehan suara pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran unggul sebanyak 1.724.436 atau 59,3 persen.
Sementara perolehan suara Anies-Muhaimin berada pada angka 827.854 atau 28,47 persen dan pasangan Ganjar-Mahfud hanya memperoleh suara 355.553 atau 12,23 persen.
"Jadi mereka (investor, red) butuh kepastian. Dengan lewatnya ini, sudah ada kepastian bahwa sudah ada calon pengganti. Terlepas siapapun itu, mereka biasanya tidak ada masalah. Yang penting jelas dulu, dan aman," papar Jimmy.