Jakarta (ANTARA) - Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorok Bedah Kepala Leher Indonesia, Jakarta Raya dr. Ayu Astria Sriyana, SpTHTBKL, Subsp.oto(K) menyebutkan penumpukan cairan di balik gendang telinga bisa menyebabkan telinga berdengung.
Selain itu, kata Ayu dalam seminar daring penanggulangan gangguan indera oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rabu, bisa berasal dari ujung syaraf pendengaran di koklea yakni bagian telinga yang memiliki bentuk melingkar seperti rumah siput.
Oleh karena itu, demi memastikan alasan telinga berdengung, dia menyarankan pasien segera memeriksakan diri ke dokter telinga hidung tenggorokan (THT) demi memastikan penyebabnya akibat penumpukan cairan di balik gendang telinga atau lainnya.
"Keluhan telinga seperti berdengung mengindikasikan adanya suatu gangguan pendengaran dan harus dievaluasi melalui pemeriksaan," kata dia.
Kemudian, terkait gangguan telinga khususnya di bagian telinga luar, Ayu berpendapat bahwa salah satu yang tersering yakni ototitis eksterna, yaitu infeksi akut maupun kronis disebabkan bakteri, jamur, maupun virus.
Kondisi ini paling sering ditandai gejala antara lain gangguan pendengaran, telinga terasa tertutup, rasa penuh pada telinga, nyeri dan kadang disertai keluarnya cairan.
"Penyebabnya berbagai macam hal seperti perubahan pH, trauma lokal misalnya mengorek itu paling sering terjadi. Jadi, memang kita harus mengedukasi pasien supaya tidak boleh mengorek, lalu berbagai patogen yang invasif," jelas dia.