Medan (ANTARA) -
Program petani millenial berbasis smart farming digagas pasangan calon presiden - calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka merupakan terobosan baru untuk anak muda yang patut diapresiasi.
Hal ini bisa menjadi lapangan pekerjaan baru yang menjanjikan bagi kaum millenial dan gen Z saat ini, karena keberadaan para pelaku pertanian semakin dibutuhkan ke depan dalam rilis di Medan, Kamis (25/1).
Data Badan Penyuluhan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian pada 2020 menyebut, petani usia 20 sampai 39 tahun hanya sekitar 2,7 juta dari total petani 33,4 juta.
Sebanyak 61% petani di Indonesia berusia di atas 45 tahun yang menandakan minimnya minat pemuda ingin menjadi petani, sehingga butuh inovasi kekinian mendongkrak minat anak muda di bidang ini. Smart farming akan menjadi solusi menarik minat anak muda.
Ketua TKD Prabowo - Gibran Sumut Ade Jona Prasetyo mengungkapkan, bahwa program ini memerlukan kinerja aplikasi yang kompleks karena gagasan ini dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas dan keberlanjutan.
Gagasan ini merupakan inovasi zaman now yang sangat mendesak untuk pertanian. Selain mendongkrak minat pemuda untuk menjadi petani, dan juga gagasan ini akan meningkatkan produktivitas pangan bangsa Indonesia.
“Jelas penting program ini. Isunya saat ini pemuda tidak minat lagi jadi petani. Alasannya tidak keren dilihat orang. Ini harus kita ubah. Problem zaman now harus ada solusi zaman now juga," katanya.
Dengan memanfaatkan IoT, drone dan sebagainya, petani millenial berbasis smart farming ini membawa modernisasi di dunia pertanian di Indonesia.
"Jadi, tidak ada lagi istilah petani itu tidak keren. Sudah dirancang modern semua,” ungkap Jona yang juga mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI dari Partai Gerindra tersebut.